Larang Melarang

Akhir-akhir ini ramai soal larangan penyanyi Lady Gaga untuk konser di Indonesia. Berita soal polemik penyanyi nyentrik yang dipicu pelarangan dari sejumlah ormas ini masih terus hangat jadi buah bibir. Topik ini pun menjadi pembicaraan mulai dari warung kopi sampai istana. Dari rakyat jelata sampai pemerintah membicarakan pelantun “Bad Romance” ini.

Di sini saya tidak hendak membahas polemik konser Lady Gaga itu sendiri. Apalagi sampai masuk ke perdebatan soal moral, hukum, ajaran agama, dan sebagainya. Soal itu, sudah banyak yang nulis. Anda bisa baca atau tonton saja di media. Di sini saya hanya ingin membahas soal “larang melarang”nya saja.

Saya ingin mengingatkan bahwa melarang Lady Gaga itu tidak tepat. Bukan berarti saya pro Lady Gaga dan segala polahnya. Tapi ini terkait dengan “Larangan” itu sendiri. Jadi yang akan dibedah adalah tindakan melarangnya bukan alasan melarangnya.

Front Pembela Islam (FPI) dan yang sependapat mungkin mengira dengan melarang Gaga, maka artis yang dinilai mereka menyembah setan dan seronok ini tidak akan ditonton orang. Ini jelas salah. Apa yang dilakukan, yang kemudian menjadi polemik, ini justru menguntungkan Gaga. Mengapa? Karena secara tidak langsung FPI dan kawan-kawan mempromosikan Gaga, sadar atau tidak.

Ini karena larangan yang mereka keluarkan justru membuat orang yang semula tidak tahu, dan tidak tertarik dengan Lady Gaga menjadi penasaran dan mencari tahu. Karena dilarang-larang, orang jadi penasaran lalu mencari-cari seperti apa Lady Gaga itu. Akhirnya malah jadi nonton videonya dan dengar lagunya. Malah mungkin kalau tidak dilarang-larang, mereka tidak tertarik.

Dalam prakteknya, larang melarang ini kerap menjadi boomerang bagi pihak pelarang. Larangan terbukti justru menjadi promosi tidak langsung. Sudah banyak contoh hal yang dilarang, justru menjadi hal yang paling dicari dan semakin tinggi peminatnya.

Salah satu contonya adalah buku. Misalnya saja buku Pramoedia Ananta Toer. Tak bisa dipungkiri, sebab mengapa buku ini diminati, selain bagus juga karena buku ini dilarang. Banyak orang yang tidak tertarik sastra justru menjadi ingin membaca buku Pram karena buku itu dilarang. Banyak juga buku, yang tidak menarik, namun karena dilarang, ditolak, lalu jadi polemik, malah jadi terkenal dan laris karena dicari-cari orang.

Tak hanya buku, tapi music, film, dan lain sebagainya, jika dilarang maka akan makin dicari orang. Banyak contoh dan buktinya yang terlalu banyak untuk diurai satu persatu. Bahkan konon ada pihak-pihak tertentu yang sengaja menseting agar karyanya atau karya yang diproduksinya dilarang dan jadi polemik. Seting larangan, sekarang juga sudah jadi strategi marketing baru. Ini tentu saja terinspirasi dengan hal-hal yang saya uraikan diatas. Jadi jangan heran jika sekarang orang makin senang kalo karyanya dilarang, karena biasanya akan makin laris dicari orang.

Mengapa demikian? Ini karena manusia itu pada dasarnya tidak bisa dilarang. Bagi kita yang percaya Adam sebagai manusia pertama tentu ingat kisah Adam melanggar larangan Tuhan untuk tidak makan buah terlarang. Bayangkan, larangan yang jelas-jelas dari Tuhan saja dilanggar oleh moyang manusia. Ini karena Adam dan Hawa penasaran dengan buah itu. Penasaran mengapa hanya buah itu yang dilarang.

Bagi anda yang tidak percaya kisah Adam, banyak penelitian dan bukti bahwa larangan itu tidak efektif. Lihat saja video yang saya sertakan di tulisan ini. Di sana terlihat sebuah kotak besar dengan lupang dan tulisan dengan tulisan “dilarang melihat ke dalam lubang” di tempatkan di tempat umum. Apa yang terjadi? Orang justru cenderung melanggar larangan itu.

Karenanya sebaiknya pikir-pikir dulu sebelum larang melarang. Sebab larangan bisa jadi malah menjadi promosi gratis dan efektif pihak yang dilarang, disadari atau tidak. Kalau sudah begini larang melarang justru jadi boomerang.

20 comments
  1. Anda melarang orang untuk melihat paha, dada dan body istri, ibu atau anak yang Anda cintai.. Kemudian karena takut orang penasaran, maka anda tidak jadi melarang. Sehingga seluruh desa dengan bebasnya menonton paha, dada dan body istri, ibu atau anak yang Anda cintai tersebut.

    Saya tidak tahu bagaimana perasaan Anda mengenai hal itu..
    Dan bayangkan jika Tuhan melarang hal itu, kemudian ada makhluknya yang memperbolehkan/mengizinkan hal yang dilarang itu…

    Mudah2an kita semua mendapat petunjuk dariNya..

    • Hahaha.. kan sudah sy bilang..sy gk masuk ke alasan FPI melarang dll.. sy jg gk setuju artis umbar aurat kok.. baca lagi deh.. sy cuma mau mengingatkan bahwa melarang larang bs jd bumerang dan itu sudah terbukti.. lagian kalo FPI mau melarang jg nanggung dong..yg udah lama ada di dalem negeri dangdut2 erotis gimana??? Kok cuma gaga? Ini mau amar makruf nahi munkar,atau amar makruf numpang tenar??? Kok pilih yg populer.huh

      • Kalau saya sih gak membela pihak atau ormas manapun. Cuman saya salut aja, mereka masih bisa melarang dan bahkan mungkin mencegah hal yang tidak baik(walaupun mungkin seperti yang Mas bilang “nanggung”). Hanya sedikit dari kita yang mampu berbuat seperti itu. Bahkan saya mungkin g mampu.

        Entah ke mana suara muhammadiyah, nu dan yang lain. Bahkan agama kristen aja gak ada suarax,gak seperti dinegara lain..

        Mas sebagai orang yang tidak setuju dengan “artis umbar aurat” sudah berbuat apa? gak usah konser yang besar-besar seperti dangdut erotis, yang kecil-kecil aja seperti konser lady gaga ini..(mungkin lady gaga ini cuman diketahui orang kampung, jadi efeknya ga mendunia).

        Yang saya lihat kita malah membiarkan dan bahkan cendrung menikmati “hal yang gak baik” itu.

        Agama melarang sesuatu itu pasti untuk kebaikan. Kita dilarang Mabuk, mengambil harta benda orang, memperkosa dll. Semua menyenangkan sesaat tapi dampak buruk jangka panjang.

        JADI kita harus bersikap bagaimana? melarang, mencegah atau malah membiarkan hal yang tidak baik?

        • Silahkan sih bebas berpendapat.. banyak cara lebih persuasif yg akan membuat empati orang yg menurut anda salah.. contoh lah Cak Nun..dia gk teriak2 mau bubarin lokalisasi..tapi dia memanusiakan pelacur..berkuminikasi..pengajian di sana..dekati baik2..hasilnya banyak pelacur tobat..kalo ala FPI? Jangankan tobat..malah antipati..

          Sy ingat cerita kiai sy dulu saat ada sahabat ngeluh soal tarian erotis ke nabi..Nabi gk nyerang tu penari..tapi beliau justru nasehati sahabat itu: tundukkan pandanganmu..dan berpuasalah (tahan nafsu)

          Semoga kita bisa berfikir lebih jernih

  2. Betul, aku jadi tertarik mau nonton gaga.Tapi dipikir pikir bukan (artis) tipeku.Ya tapi gara2 polemik begini, sempat sempatin mau liat bagaimana/siapa Gaga ini..Walau setelah liat mau muntah, tapi aku tau banyak orang lain senang. Ya saling menghargai kalau ada warga Indonesia ada yang suka gaga.Justru umat muslim, FPI dan para orang tua negeri ini boleh menangis, ada anak anaknya yang suka Gaga atau erotisme lokal lebih ruar biasa.Kalau anakku minta nonton Gaga, maka semalaman akan kunasehati dengan tangisan, bahwa hidup memang kadang melewati fase ‘gila’.Tapi alangkah baiknya kita menemukan hakikat dan jati diri tanpa harus melewati fase menakutkan tersebut.Namun apapun, melaranag setan sekalipun manggung, saya tak setuju.Lebih baik menjaga keluarga dan diri sendiri dari ‘setan’, dari pada ngurusin setan.Ntar munafik jadi lebih buruk muka dari setan!

  3. Buat ARI DIMOHON DENGAN SANGAT pahami baik baik maksud tulisan diatas. Gak ada tuh statement yang bilang konser lady gaga sebaiknya tetap dilaksanakan. Hanya, larangan itu upaya yang gak efektif. Liat diri sendiri, udah bener belom dulu. Trus kalo udah kenapa musti ngelarang? Kenapa gak coba kenalin orang ke agama saudara? Itu lebih efektif kok, daripada ngelarang. Coba ja ya, saya yakin kok anda penggemar bola. Terus ada orang BBM “Woi, maen bola itu gak baik, dilarang. Nonton doank juga gak baik”. Dilarang. Udah gak jaman maen bola”. Trus anda gimana? Berenti? Ato malah “wah sialan ne orang yang kirim BBM, minta gue maki maki kale ya? Untung gw lagi gak BT, coba kalo BT, gw maki maki, trus delete+block neh 1. Fans Lady Gaga juga begitu. Mereka gak bakal dengerin apa kata orang. Justru orang orang yang gak rapa kenal and gak pengen tau lady gaga, malah jadi penasaran dengan fenomena ini? Kok jadi gini sih? Emank kenapa ya? Trus malah dengerin musicnya, wih kyknya enak ne. Trus jadi suka.. Padahal kalo gak ada isu ini, dia gak bakal noleh noleh ke lady gaga. Intinya = PROMOSI GRATIS. Baek banget kalian ya.

    Kalo emank terbukti Lady Gaga tuh pengikut setan dan pakaiannya gak sesuai, trus gimana? Inget saudara hanya manusia, bukan Allah/Tuhan/Buddha/etc la… yang berhak seenaknya melarang-larang orang. Kenapa gak daripada melarang, kenalkan orang-orang baru ke agama saudara, terutama fansnya lady gaga. Saya rasa cara itu jauh lebih efektif daripada ngelarang-larang orang.

    Just my two cent. Semoga dapat menjadi pencerahan baru

  4. “Sy ingat cerita kiai sy dulu saat ada sahabat ngeluh soal tarian erotis ke nabi..Nabi gk nyerang tu penari..tapi beliau justru nasehati sahabat itu: tundukkan pandanganmu..dan berpuasalah (tahan nafsu)”  bentuk larangan bukan?? Dan yang dilarang itu adalah sahabat!,yang taat dan tunduk kepada Nabinya.

    Mengenai penari erotis, saya yakin saat itu sipenari melakukan “konser”nya BELUM di dalam daerah kekuasaan Nabi. Seandainya ada di dalam daerah islam, pastilah akan menghapusnya. Karena pemimpin bertanggung jawab terhadap apa yang dikuasainya (dalam kekuasaannya). Kalau Nabi membiarkan, artinya tidak amanah. Dan Nabi tidak mungkin memiliki sifat itu., ya nggak?

    Saya paham dengan maksud artikel diatas. Maksudx sesuatu yang dilarang itu malah membuat orang penasaran dan pengen tahu. Dan cara efektif adalah mengenalkan & mengajarkan Agama. Begitu bukan?

    Menasehati, mengenalkan dan mengajarkan agama itu bukanlah sesuatu hal yang instan. Juga tidak bisa Sehari atau dua hari, mengikuti seminar beberapa kali.

    Berapa kali dalam seminggu kita belajar agama? KEBANYAKAN(mudah2n Anda tidak) Cuma 1 kali yang hanya beberapa menit(hari jum’at ato hari minggu buat yang kristen). Anak/adik2 kita disekolah Cuma 2 jam dalam seminggu.

    Bagaimana bisa kita menasehati teman,saudara,adik,anak kita yang sudah jauh2 hari menabung uang sampai berjuta dan ngantri berjam-jam untuk mendapatkan tiket konser?? Saya gak yakin. Dan ini kita bisa ibaratkan Orang yg sangat kita sayang&cinta hendak masuk ke dalam api. Kita nasihati tapi gak bisa karena udah sangat pengen masuk ke api. Kira-kira apa yang Anda lakukan? Orang yang sangat kita sayang dan cintai akan membakar dirinya. Saya yakin yang Anda lakukan adalah memadamkan apinya terserah mereka suka atau tidak.,yang penting selamat!

    Saya emang bukan Tuhan yang bisa melarang Anda untuk berbuat tidak baik. Saya Cuma orang yang gak pengen temen-temen saya, keluarga, adik-adik saya melakukan perbuatan yang gak baik dan dilarang Tuhan.

    Kalau mas Christian berbuat yang gak baik(yang itu HANYA merugikan mas cristian sendiri), saya gak akan melarang. Karena mas christian bukan teman, sahabat, keluarga dan gak seagama dengan saya. Paling saya cuma ngingetin doang.

    Untuk Mas Dian, Mas Yan, Mas Christian dan Saya sendiri, Kalau Tuhan melarang untuk gak berbuat keburukan, apakah mau menurutiNya? Kira-kira Tuhan melarang gak “konser lady gaga”?

    Maaf Saya gak bermaksud untuk berdebat, hanya jika Tuhan melarang dan menyuruh itu ikutilah. Saya orangnya belum benar, tapi saya juga berkeinginan untuk menuju yang bener. Agama saya menyuruh saling mengingatkan dalam hal kebaikan.

    Mari kita mulai kebaikan dari diri sendiri, dari sekarang, dan dari hal kecil. Sayangilah Dri kita, saudara kita, Negara Dan Tuhan semesta alam.

    • Bung Ari, dari komentar terakhir ini..terlihat anda tidak paham tulisan saya.. coba baca surat An Nur ayat 30.. di sana jelas kita yg diminta “menundukkan pandangan dan jaga kemaluan” gak ada tuh petintah melarang dan menghardik artisnya??? ayat ini turun saat nabi melihat dua sejoli bermesraan lalu nabi memalingkan muka..saat itu nabi tidak menghardik dua sejoli itu.. Nabi mengajarkan kita untuk berperang melawan hawa nafsu.. mengendalikan diri kita bukan orang lain.. makanya saat usai perang badar yg dahsyat (300 vs 1000) nabi bilang jihad terdahsyat bukan perang tp melawan hawa nafsu..

      untuk artis/penari erotis apa yg dilakukan? menasehati..

      bangga sekali anda sering ngaji..sampai menghitung “kuantitas” dalam seminggu belajar agama..tapi anda lupa “kualitas” sehingga pemahaman dangkal sekali..coba baca..banyak ayat al quran meminta untuk berfikir mendalam..

      mari kita coba belajar ilmu lain agar anda sedikit paham.. ada dua kebebasan manusia: kebebasan eksistensial dan kebebasan sosial.. kebebasan eksistensial ini kebebasan bawaan semua manusia..semua manusia berhak ngapain aja.. misal nyetel radio kenceng2.. namun ada juga manusia lain yg punya hak serupa untuk tidak mau mendengar radio berisik.. nah untuk itu ada kebebasan sosial.. jembatan kebebasan eksistensial.. lalu ada norma dan hukum..

      seperti kita bernegara ya pakai hukum negara..bukan hukum agama..emang semua orang indonesia seagama dg anda?? dg FPI?? seagama pun emang sama pemahamannya??
      biarlah hukum yg menentukan soal Lady Gaga.. gak mau hukum seperti di Indonesia? ya sana gabung ama HTI bikin kilahafah..kalau bisa..hahaha..

      jadi gini aja deh saya hargai pendapat anda..kalo gak setuju bahwa “melarang = promosi gratis” ya silahkan lakukan.. 🙂

      • Hhehhe Hallloooo… Awalx saya gak ada ngomong lady gaga, FPI dan lain-lain. Tetapi artikel mas Dian mencontohkan lady gaga, ngomong masalah FPI, trus ngomong juga masalah Agama. Ya saya komentar karena ada statemen tersebut. Mas Dian nulis lady gaga, saya juga tulis lady gaga. Di komentar Mas Dian ngomong FPI, saya juga nulis FPI. Masa Mas Dian tulis A ,saya komentar B. Saya mengomentar artikel dan tanggapan yang Mas Dian tulis.

        Jadi bingung saya…

        ***tapi tetep saya tanggapi komentar mas Dian*** 🙂

        # kebebasan. Si A berhak menyetel lagu sekencang-kencaangnya, Si B pun berhak untuk tidak mendengar dari Si A yang menyetel lagu sekencang2x. Atau si A merokok, maka Si B pun berhak untuk tidak terganggu karena rokok. Silahkan di anekdot in ke masalah yang lain. Entah bagaimana sikap HUKUM yang dibuat oleh manusia/negara?

        #Maaf saya menyinggung masalah belajar Agama, maksud saya hanya mengajak siapapun yang melihat tulisan itu. Tapi kenyataannya begitu sehingga masyarakat kita dari atas sampai bawah menyedihkan. Yang atas menyakiti (sprti korupsi..), yang bawahpun menyakiti (seperti meracuni makanan..). Yuk mari belajar Agama yang berkualitas dan juga”berkuantitas”. Karena seperti yang saya bilang, Belajar Agama gak bisa instan.

        #Al-Quran itu gak Cuma dibaca tapi juga harus dipahami. Dan ketika mengambil ayat Al-Quran jaga gak boleh setengah2 dan lihat juga ayat lain sehingga ayat tersebut “klop” dan bisa lebh paham maksudx.

        “menundukkan pandangan dan jaga kemaluan”, berperang melawan hawa nafsu. Coba dipahami maknax apa?

        “menundukkan pandangan dan jaga kemaluan”, berperang melawan hawa nafsu, masih ada larangan-larangan lain seperti jangan dekati zina, jangan membunuh, dan lain.

        Itulah Agama yang isinya adalah perintah dan larangan (Saya ngomong Agama, karena artikel mas Dian hampir setengah berbicara Agama dan komentarpun bicara Agama).

        Tapi dengan adanya larangan itu bukan berarti kita akan melaksanakan hal yang dilarang itu bukan? Dilarang memperkosa, bukan berarti harus memperkosa untuk mengetahuinya dan apa akibatnya. Tidak seperti yg ada di video, tiba-tiba dilarang tapi gak tau apa akibatnya.

        Kalau Tuhan yang melarang, apakah akan kita bantah karena bertentang dengan hukum negara?? Kita bukan negara islam, tapi pada kenyataannya sebagian besar beragama islam. Kalau kita hukum, harusnya hukum itu adil. Gak merusak islam dan yang lain.,kan?

        Semoga komentar saya bisa dipahami. 😉

        • hahaha.. coba deh anda baca baik-baik.. dan baca juga komentar2.. siapa yg pertama bawa2 Tuhan dan agama?? 🙂

          malah anda bawa2 anak dan istri sy segala.. sy gak tahu ada di mana otak anda saat nulis itu..

          ya maklum lah anda kan simpatisan FPI..dan Islam pemarah lainnya..
          sebaiknya daripada capek2 nulis nasehat di sini..sy sarankan anda nasehati habib anda itu Al Quran Surat An Nahl ayat 125.. baca dan pahami sendiri anda kan paham Quran katanya..

          Oh iya tahu berita Habib H pengajian NM yg diduga mencabuli anak buannya yg laki2.. banyak tuh beritanya..kok FPI dan anda gak bereaksi? hah?

          sudahlah.. saya harganya pendapat anda apa pun itu.. jadi diskusi sampai di sini saja.. toh seperti An Nahl ayat 125..belum tentu anda benar dan demikian pula dengan pendapat saya.. 🙂

          • Saya bawa istri dan anak anda, agar mas Dian PEKA bahwa kita itu harus melarang orang yang kita sayang agar tidak merugikan diri mereka. Harusnya bisa dipahami & Gak perlu tersinggung karena ini CUMA perumpamaan.

            Saya hanya tau sepintas FPI dari TV dan Internet. Saya bukan tetanggax, simpatisan, anggota bahkan gak ikut pengajiannya FPI. Jadi saya gak punya hak menghakimi benar atau salah sesuatu yang gak saya tau.

            Silahkan Mas Dian anti dengan FPI, tapi gak anti sma kebenaran. Kalau FPI benar, kita bela. Kalau FPI salah, juga jangan kita bela. Dan ini berlaku gak cuma buat FPI, tapi semuanya. Jadi silahkan ganti FPI dengan yang lain yang melarang lady gaga seperti FUI atau MUI.

            Sekedar mengingatkan, kalau cuman sekedar mendengar atau menduga, kita gak boleh sembarangan menyalahkan orang lain 😉

            Dan sekali lagi, kalau kita membaca Al-Quran gak sekedar baca artinya, tapi juga pahami maknanya. Kalau gak bisa memahami maknanya kita bisa baca tafsirnya.

            Point penting(inti) dari komentar2 saya tersebut adalah adalah ketika larangan muncul untuk mencegah hal yang gak baik, maka hal itu adalah sah-sah saja dan merupakan keharusan untuk menciptakan keteraturan. Sayangnya hal ini gak bisa ditangkap dengan baik oleh mas Dian sehingga merembet ke pembicaraan2 lain.

            Mohon maaf kalau mas Dian tersinggung dg komentar2 saya. Tapi insyaaLLah mas Dian adalah orang yang bijak yang mampu menerima kebenaran dan kritikan tanpa melihat siapa yang menyampaikan.

            Mudah-mudahan “perbincangan” ini bisa menjadi sarana introspeksi diri kita semua.

  5. oke untuk yang mau komen..atau sekedar nyerang orang yg anda anggap pro Gaga.. sebaiknya baca paragraf dua tulisan sy itu.

    “Di sini saya tidak hendak membahas polemik konser Lady Gaga itu sendiri. Apalagi sampai masuk ke perdebatan soal moral, hukum, ajaran agama, dan sebagainya. Soal itu, sudah banyak yang nulis. Anda bisa baca atau tonton saja di media. Di sini saya hanya ingin membahas soal “larang melarang”nya saja.”

    bukan apa2..capek ngetiknya kalo ngeldenin yg gak paham2 hehe

  6. Setuju dengan Mas Dian

    Untuk Ari.. kayaknya Mas Dian diartikel gak bicara agama deh.. baca lagi deh

    kasihan saya dengan anda yg ngaku Islam.. tapi bela2 preman berjubah… preman karena ngaku islam kok mukul orang..

    shame on you!

  7. untuk membuat orang peka tidak perlu bawa2 keluarga.. itu kalau dalam ilmu logika namanya Ad Hominem..

    saya paham maksud anda..sebelum anda jg banyak kok yg berpandangan larangan itu benar..nah gunanya tulisan sy ya untuk memberi perspektif lain.. mau percaya boleh tidak juga boleh..

    kebenaran anda atau saya belum tentu kebenaran yg sesungguhnya.. anda juga terlalu terburu2 merasa paling paham Al Quran ..

    ya sudah kita berangkat dari point yg berbeda.. beda pemahaman.. sampai di sini saja..diskusi kita karena tidak akan bisa ketemu..

    kita kembalikan ke pembaca mau mengikuti anda yg pro cara2 ala FPI, MUI, dll atau saya yg pro Cak Nun, NU, dll..

    terima kasih telah berkomentar dan rajin berkunjung ke sini 🙂

  8. Siap, mas Dian.
    Maaf, saya sebelumnya juga pernah copas yang ttg sahabat Nabi memberi makan pengemis itu, tapi saya cantumkan nama penulis: Dian Widiyanarko.
    Maklum mas, waktu itu masih onlen lewat ponsel dan saya belum tau caranya komen di blog seperti sekarang 🙂 maaf ya mas, ijinnya terlambat.
    Oh ya, di Facebook nama page kami: Dunia Aksara.
    Saya akan senang sekali kalau mas Dian berkenan nge”like” halaman kami agar jika kami memuat tulisan mas Dian, mas Dian bisa ikutan baca.
    Salam santun 🙂

  9. Saya nggak tau caranya download dan mengupload videonya ke page 🙁
    Sayang banget artikel bagus ini kalau nggak saya share di Dunia Aksara.

  10. Maaf kalau agak OOT Mas Dian. Saya tertarik dan setuju dengan postingan Mas Dian, tapi saya lebih tertarik pada komen Bung Ari diatas. Menurut saya mungkin saja ada yang salah dengan cara berfikir dan analisa nya tentang sesuatu yang dia tidak suka.

Leave a Reply to Dian Cancel reply

Your email address will not be published.