Banyak cerita mengenai kasus admin twitter. Kalo sebelumnya sudah saya bahas mengenai kasus admin salah akun. Kali ini saya akan menulis atau membahas mengenai kasus admin tak sadar akun.
Kasus admin tak sadar akun ini baru saja terjadi dan sempat membuah heboh. Ceritanya ini terkait dengan berita heboh tertangkapnya tersangka kasus suap impor daging sapi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK/ @KPK_RI). Kemudian KPK juga menahan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq (@luthfihasan) yang diduga terlibat.
Dugaan keterlibatan Luthfi membuat partainya ikut tersandung masalah. Selain santer diberitakan berbagai media, prahara PKS juga ramai diperbincangkan di media sosial seperti twitter. Banyak orang mempertanyakan klaim bersih PKS, dan tak jarang menghujatnya.
Untuk mengimbanginya para kader PKS di media sosial aktif “membuat tangkisan”. Akun-akun PKS kemudian banyak mentwit klarifikasi, dan pembelaan terhadap Luthfi. Juga semangat agar kader tetap solid walau badai sedang menerpa, dan sebagainya. Banyak yang mengRT twit-twit PKS tersebut. Hal itu wajar saja, karena kebanyakan yang RT adalah politisi dan kader PKS. Sampai kemudian ada akun tak biasa yang ikut mengRT dan membuat heboh.
Wajar jika akun itu membuat heboh karena mengRT twit PKS, karena akun itu adalah akun resmi Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo/ @kemkominfo). Berikut bunyi twit PKS yang di RT akun resmi Kemkominfo tersebut:
“@PKSejahtera: PKS Jatim Percaya Integritas LHI. Diterpa Badai PKS Ternyata Makin Solid #CintaPKS #PKSSolid I Republika Online fb.me/2dlwm915d”
Tak lama setelah mengRT twit PKS, akun ini kemudian banjir hujatan dari banyak orang, karena mengRT twit partai yang tidak seharusnya dirt oleh akun resmi pemerintah itu. Banyak media yang juga menyoroti dan memberitakan kejadian yang terjadi Jumat pagi 1 Februari tersebut.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo, Gatot S Dewa Broto yang diwanwancara media saat itu menyatakan bahwa akun tersebut asli dan remi akun Kemkominfo, namun dia meminta waktu untuk mengecek siapa admin yang ceroboh mengRT twit PKS tersebut. Gatot mengakui memang tidak seharusnya akun lembaga negara memposting berita yang tidak mencerminkan lembaga yang diwakilinya.
Kemkominfo ini dipimpin oleh Menkominfo Tifatul Sembiring (@tifsembiring) maka Tifatul juga ikut mendapat hujatan. Dia kemudian membuat permintaan maaf atas admin akun kementriannya yang mengRT twit PKS. Berikut permintaan maaf Tifatul:
“@tifsembiring: Saya mohon maaf tweeps budiman atas keteledoran admin akun Kemkoninfo yg me RT akun PKS, admin ybs lsng diganti dan twitt tsb sdh dihapus”
Sebenarnya sudah banyak yang tahu bahwa Kemkominfo ini dipimpin oleh Tifatul yang merupakan politisi PKS. Banyak juga yang tahu bahwa banyak staf Tifatul yang dibawa dari PKS. Maka orang juga tidak kaget bahwa orang PKS menjadi admin akun @kemkominfo. Meski demikian, publik tetap tidak rela jika akun lembaga pemerintah tersebut dipakai untuk kepentingan PKS. Karena itu publik marah atas kejadian itu.
Kejadian ini saya namai kasus admin tak sadar akun karena di sini admin @kemkominfo tak sadar bahwa dia sedang menjalankan akun lembaga pemerintahan yang seharusnya tidak boleh mengRT twit partai/politik. Dia tak sadar fungsi akun yang dikelolanya dan menyalahgunakan akun tersebut untuk kepentingan pribadi atau kelompok.
Dalam kejadian ini mungkin saja si admin secara tak sengaja mengRT. Misalnya, saat itu dia sedang menggunakan aplikasi multiple akun seperti tweetdeck dan semacamnya. Lalu dia akan mengRT akun PKS dengan akun pribadinya, namun kepencet dan ikut terRT di akun PKS. Kejadian seperti ini biasa dialami oleh admin dengan senjata aplikasi multiple akun.
Kalo benar kejadiannya seperti itu, admin tetap salah, karena dia ceroboh dan tidak cermat. Selain itu, admin bertanggungjawab atas kesalahan yang dibuatnya, baik sengaja atau tidak selama akun tersebut dalam penguasaannya. Apalagi kalau admin itu sengaja menggunakan akun Kemkominfo untuk mengRT twit PKS agar bisa dibaca lebih banyak orang (38.831 followers akun @kemkominfo saat itu). Banyak juga yang menilai ada unsur kesengajaan admin mengRT twit PKS tersebut dengan akun Kemkominfo.
Jika benar admin sengaja, memang admin ini bener-benar tak sadar akun. Bisa juga dikatakan dia menyalahgunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadi atau partai. Namun apapun motifnya, baik sengaja maupun tidak, dia tetap salah dan sudah sepantasnya mendapat hukuman.
Kejadian ini sekali lagi menjadi pelajaran kita bersama, khususnya yang bekerja menjadi admin akun media sosial lembaha atau perusahaan. Kejadian ini juga seolah kembali menunjukkan kepada kita semua bahwa: menjadi admin itu tidak mudah!!