Nama Dahlan Iskan akhir-akhir ini jadi sorotan dan buah bibir di mana-mana. Ini karena gebrakan-gebrakannya pasca terpilih menjadi Menteri BUMN. Mulai dengan aksi ngamuk di pintu tol, sampai tidur di rumah petani, dan aksi-aksi tak biasa lainnya.
Aksi-aksi Dahlan, itu rupanya juga menjadi perbincangan hangat di dunia maya, khususnya di twitter. Tiba-tiba banyak akun yang mengatas namakan dirinya ada di twitter dan berdialog atau menjawab seolah dia adalah sang menteri itu sendiri. Banyak varian akun yang mengatasnamakan Dahlan, mulai dari @dahlaniskan, @_dahlaniskan, @Dahlan_Iskan, dan sebagainya.
Publik twitter atau twips pun dibuat bingung, mana akun yang asli, apalagi semua mengaku asli. Celakanya lagi, saat dikonfirmasi pihak Pak Menteri mengatakan bahwa Dahlan tidak memiliki akun twitter. Jangankan twitter, akun media sosial lainnya pun, Dahlan juga tidak punya.
Akhirnya publik pun dibuat maklum bahwa semua akun tersebut palsu, dan Pak Menteri tidak memiliki akun twitter. Namun Dahlan mengatakan tidak merasa terganggu dengan akun-akun palsu tersebut, karena selama ini masih positif saja ngetwitnya.
Belum lama publik maklum dengan pernyataan bahwa Dahlan tak punya akun, tiba-tiba sekitar sebulan kemudian publik dikagetkan dengan kabar bahwa Pak Menteri memiliki akun twitter.
Adalah akun @iskan_dahlan yang dikabarkan merupakan akun resmi Dahlan. Awalnya publik ragu, apalagi yang menemui sendiri akun tersebut di twitter. Sebuah akun yang belum memasang foto avatar, masih gambar telur.
Namun kemudian banyak media memuat berita yang mengabarkan bahwa akun tersebut benar milik Pak Menteri. Apalagi ada kutipan langsung Dahlan bahwa memang benar dirinya baru saja membuka akun twitter.
Dahlan mengaku awalnya dirinya memang tidak begitu tertarik dengan media sosial seperti twitter. Namun usai diskusi media sosial dan pengaruhnya bersama pakar marketing Hermawan Kartajaya dia akhirnya tertarik untuk membuat akun Twitter.
Dia juga mengaku “diprovokasi” oleh Presenter Metro TV Najwa Shihab (@NajwaShihab). Najwa, yang akunnya merupakan akun pertama yang difollow Dahlan, akhirnya berhasil meyakinkan bahwa di era sekarang twitter itu perlu. Dahlan bahkan mengatakan Najwa mengomporinya seperti elpiji 50 Kg dan membuatnya luluh untuk mau bermain twitter.
Maka hari Kamis 12 April 2012 sekitar pukul 14.00, @iskan_dahlan pun meluncurkan twit pertamanya:
“Hari ini bersejarah bagi sy karena hari ini mulai punya account twitter. Horeeeeeeeee!”.
Beberapa jam setelah akun dibuka, puluhan ribu twips langsung memfollow akun Dahlan tersebut. Dahlan sendiri mengaku asik main twitter, meski dia juga khawatir hal itu bisa mengganggu kerjanya.
Lalu Dahlan pun kemudian meyakinkan orang-orang yang bertanya bahwa akunnya itu asli. Najwa Shihab pun ikut andil dalam mempromosikan akun Dahlan tersebut. Najwa juga mentwit baha akun tersebut asli milik Dahlan.
“Selamat datang di Twitter pak @Iskan_Dahlan. Dijamin asli 100 persen,”
Tanggapa orang atas keputusan Dahlan membuka akun twitter pun beragam. Banyak yang menilai positif, karena dengan begitu sang menteri bisa berkomunikasi langsung dan mendengarkan aspirasi masyarakat. Namun tak sedikit pula yang melihat ini sebagai bagian dari strategi pencitraan Dahlan. Ini juga terkait dugaan banyak orang bahwa aksi koboi atau controversial Dahlan selama ini tak lebih dari bagian strategi pencitraan untuk maju sebagai capres atau cawapres.
Terlepas mana yang benar, memang twitter banyak memikat orang yang awalnya tidak akrab atau tidak suka dengan media sosial menjadi mau mengakrabinya. Selain Dahlan, banyak orang yang juga “akhirnya ngetwit juga”. Lihat saja banyak tokoh-tokoh yang tiba-tiba bermunculan akun twitternya.
Bahkan saya saya menjumpai juga akun twitter mantan atasan saya yang dulu dia sangat anti media sosial. Di kantor saya yang lama bahkan dilarang mengakses media sosial. Karena dinilai mengganggu kerja.
Namun dengan berjalannya waktu, twitter atau media sosial lainnya yang kerap jadi tersangka terganggunya kinerja, justru menjadi media baru yang biasa membantu kerja. Lihat saja media mainstream mana sekarang yang tidak perlu bantuan media sosial. Humas atau PR perusahaan pun sekarang memakai bantuannya. Bahkan twitter dan social media lainnya pun juga terbukti menjadi sarana promosi yang gratis dan berdampak besar.
Hal tersebutlah yang kemudian membuat Dahlan dan tokoh-tokoh lainnya yang awalnya anti, atau tidak akrab, mau tidak mau harus memperlajari dan mengakrabi. Lalu kedepan akan makin banyak pula orang yang “akhirnya ngetwit juga” seperti itu.