Kalau anda tahu media sosial, anda pasti tau avatar. Avatar, atau profil picture, atau apapun nama lainnya, adalah salah satu bentuk identitas kita di media sosial. Mirip sebuah foto di KTP, ijasah, atau identitas dunia nyata lainnya.
Avatar ini penting. Dia menjadi semacam kemasan yang membungkus akun media sosial kita. Seperti sebuah sampul untuk membungkus sebuah buku. Di twitter, avatar makin penting sebab identitas akun hanya bisa dilihat dari avatar dan Bio singkat saja. Karena itu ia jadi modal utama.
Namanya modal utama, maka perlu disentuh secara serius. Perlu dibuat menarik. Makin menarik, maka biasanya akan makin banyak yang tertarik. Karena itu, banyak yang berusaha mempercantik avatarnya. Malah sering, saking bagusnya, hingga jadi berbeda dengan aslinya. Hal itulah kemudian yang sering membuat orang tertipu dengan avatar.
Sebagai contoh, kawan saya suatu hari bilang pada saya; “eh si mbak itu ternyata aslinya gak cantik, kemarin gue liat dia di tivi,” ujarnya.
“Lha kenapa kamu awalnya mengira dia cantik,” balas saya.
“Gue liat avatarnya di twitter cantik banget bro. Ternyata cuma permainan kamera,” ungkapnya.
Saya sendiri juga pernah tertipu dengan avatar. Saya mengikuti sebuah akun di twitter. Dalam avatarnya tak begitu jelas karena dia menampilkan seluruh badan dengan pose yang membuat wajahnya samar. Saya kira dia lebih tua dari saya, terlihat dari penampilan avatarnya, namun ternyata dia jauh lebih muda aslinya.
Selain itu juga banyak kisah-kisah lainnya soal tertipu avatar ini. Mungkin ada yang janjian kencan karena avatarnya rupawan, eh begitu ketemu di dunia nyata, ternyata buruk rupa, atau tak sesuai yang diharapkan. Kalau sudah begitu tentu kekecewaan yang didapat.
Baiklah, mari kita bahas mengapa avatar ini sering menipu dan mengapa kita sering tertipu. Tertipu avatar ini menurut saya diakibatkan dua hal:
Pertama, si pemilik avatar sengaja menipu. Misalnya dia laki-laki, namun sengaja memasang avatar perempuan dan berulah di media sosial seolah perempuan. Motifnya bisa macam-macam, dari sekedar iseng, sampai untuk menyamar.
Avatar tipuan ini sering digunakan oleh akun-akun pseudo name atau dikenal dengan akun anonim twitter. Biar gak mudah dilacak lalu pake avatar yang berbeda dengan kondisinya di dunia nyata.
Beberapa akun yang memasang avatar palsu wanita cantik bahkan berhasil menarik banyak follower yang tertarik follow karena tampang avatarnya. Bagitu tahu palu, lalu kecewa dan unfollow. Teman saya juga ada yang jadi korban hihi.
Ada juga seorang seleb twit yang memasang avatar sangat, twit-twitnya juga sangat. Maka banyak orang membayangkan dia orangnya sangar dan macho di dunia nyata. Padahal saya pernah melihat dia anaknya pendek, culun, dan cenderung diam saat berkumpul dengan orang, gak sengocol di media sosial. Banyak yang ketipu sama dia.
Motif ke dua, adalah tidak sengaja menipu. Misalnya seorang cewek yang tampangnya biasa saja memasang foto yang kelihatan cantik. Bagaimanapun rupa anda, anda pasti punya foto di mana anda terlihat lebih cakep. Kalau gak punya juga anda layak operasi plastik hehehe.
Nah foto yang anglenya terlihat cakep ini yang sering di pasang agar avatar jadi menarik. Ada juga yang memakai aplikasi pengolah foto untuk membuat fotonya jadi lebih cantik dan menarik. Biasanya yang mukanya pas-pasan, fotonya diolah jadi agak remang-remang atau jadi siluet.
Percakapan saya dan teman saya di atas adalah korban dari “pencitraan avatar” ini. Pencitraan memang tidak hanya terjadi di politik, namun juga di media sosial. Tujuan umumnya pada dasarnya sama: untuk menarik simpati (banyak) orang.
Tujuan spesifiknya macam-macam. Ada yang nyari jodoh atau memikat lawan jenis, menutupi usia, sampai untuk menyamar. Pencitraan avatar ini biasanya dilakukan dan lebih berhasil di twitter dibanding di facebook. Maklum di facebook ada laman foto, dan facebooker sukar mempercayai atau mudah curiga dengan akun yang cuma pasang satu foto.
Tapi di luar avatar yang menipu tersebut ada juga avatar jenis lain yang tujuannya memberikan pesan khusus, misalnya mengenang peristiwa penting, sampai lucu-lucuan. Misalnya ada avatar soal mengenang Munir, ada juga avatar lucu seperti; “maaf gak pasang avatar takut banyak yang naksir”. Atau avatar informatif seperti; lagi nyetir, low bat, stop Hoax, dan lain-lain. Ini biasanya lazim dipakai jadi avatar BlackBerry Messenger (BBM).
Kembali ke avatar yang manipu, apa akibat tertipu avatar? akibatnya sendiri seringkali tidak fatal. Paling kecewa karena ternyata aslinya tidak seperti yang diharapkan. Namun bisa juga karena tertipu avatar ini lalu jatuh cinta dan menjalin hubungan tanpa pernah bertemu, dan ditipu untuk mengirimkan uang atau sejenisnya. Modus ini sering juga lo terjadi di dunia media sosial atau dunia online.
Kalau saran saya, mendingan kita berhati-hati agar tidak mudah termakan pencitraan avatar. Sehingga juga tak mudah tertipu avatar. Jika kita tak tertipu avatar atau tak keliru membaca avatar, maka kita juga tidak akan keliru dalam bersikap pada sebuah akun.
Khusus bagi yang mencari jodoh melalui media sosial, cermat melihat avatar ini penting. Jangan asal terlihat rupawan avatarnya, pendekatan lalu kencan. Dalami dulu, apa benar dia rupawan, apa benar dia orang baik, dan sebagainya. Kalau sudah diselidiki dan yakin sesuai harapan, baru deh ajak kencan. Hati-hati ya, jangan sampai anda sering bilang begini dalam hati: avatarmu menipuku.
Yen avatarku piye, kang?
yen avatar panjenengan cocok dipakai untuk poster pemilu wekekekek.. ;p
lebih enak jadi akun anonim kalo menurut saya ..
foto gue gak usah ada
soalnya bila dilihat bakal
banyak naksirrrrrrrrrrrrrrrrr?
Hahaha