Tanggal 25 November adalah hari yang penting dan berkesan bagi insan perkerisan. Karena di hari itu, 17 tahun yang lalu, keris diakui sebagai karya agung budaya dunia dengan diproklamasikannya keris sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity oleh UNESCO.
Pengakuan ini datang bersama kewajiban untuk pelestarian. Bicara pelestarian, selama ini banyak yang terjebak pada sekadar fisik kerisnya. Padahal yang mendapat pengakuan justru bukan fisiknya semata namun budaya lisan dan non bendawinya alias nilai-nilainya, filosofinya, ritual serta kepercayaan, dan lain sebagainya.
Karena itu pelestarian nilai dan pengetahuan keris melalui edukasi dan literasi menjadi penting untuk dilakukan atau dikuatkan. Apalagi literasi keris selama ini menghadapi banyak hambatan dan tantangan.
Buku keris misalnya, selain relatif belum sebanyak buku tentang budaya lainnya. Salah satu penyebabnya adalah masalah harga yang dinilai terlalu tinggi.
Tingginya harga ini disebabkan proses untuk mencetak buku keris yang ideal butuh kertas luks yang harganya tidak murah. Harga yang relatif tinggi ini kemudian membuat buku keris menjadi tidak luas jangkauannya.
Masalah tersebut rupanya menjadi perhatian seorang pekeris senior Irjen Pol. (Purn.) Drs. Guntur Setyanto, M.Si., yang selama ini banyak turun tangan dalam pelestarian keris. Mantan Kepala Litbang Polri dan Kapolda Bengkulu ini kemudian membuat gebrakan dengan menghadirkan buku keris yang berkualitas namun gratis.
Buku ini adalah buku Edisi Revisi dari buku Pak Guntur yang berjudul “Nilai Didaktis Keris Nusantara”. Buku ini merupakan penyempurnaan dari buku sebelumnya. Hadir dalam format eBook dengan pola distribusi melalui media sosial agar bisa menjadi solusi masalah produksi dan distribusi yang selama ini dihadapi.
Tujuannya agar buku ini dapat diakses siapa saja, kapan saja, di mana saja, secara cuma-cuma dan legal. Bahkan boleh dicetak dan diperjualbelikan sepanjang tidak mengubah isi atau nama penulis.
Peluncuran Virtual Buku Digital
Tepat pada tanggal 25 November 2022, buku tersebut diluncurkan secara virtual melalui channel YouTube @duniadian Silahkan disaksikan videonya di sini:
Peluncuran virtual buku digital ini ini menghadirkan dua terobosan untuk dunia perkerisan. Terobosan yang menghadirkan solusi bagi dua masalah terkait literasi keris.
Terobosan pertama; buku ini diterbitkan dalam format digital sebagai terobosan untuk menghadirkan buku keris yang gratis dan bisa diakses siapa saja, kapan saja, di mana saja. Ini sebagai solusi atas relatif mahalnya buku keris selama ini, yang membuat aksesnya menjadi terbatas.
Terobosan kedua; format peluncurannya dilakukan dengan cara virtual melalui video youtube. Agar bisa ditonton/diikuti siapa saja, kapan saja, di mana saja. Serta akan meninggalkan jejak digital yang abadi di dunia maya.
Uniknya, Pak Guntur tetap menghadirkan tradisi leluhur berupa tumpengan sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT. Tumpengan virtual ini juga disertai prosesi pewarisan keris dari beliau kepada putra beliau sebagai simbol regenerasi atau estafet antar generasi perkerisan.
Selain itu juga disertai perbincangan mengenai latar belakang Pak Guntur menerbitkan buku tersebut. Buku yang merupakan buku ke 11 yang diterbitkan beliau selama pandemi. Termasuk sedikit mengulik pengalaman beliau di dunia perkerisan.
Bukunya silahkan di download di link berikut ini: bit.ly/BukuKerisGratis
Semoga terobosan Pak Guntur dengan peluncuran virtual buku digital ini menjadi kado yang bermanfaat di Hari Keris atau 17 tahun diakuinya keris sebagai warisan budaya dunia. Semoga juga menginspirasi kita semua untuk melakukan hal yang sama agar semakin jaya Keris Nusantara!