Cincin untuk Tuan Schindler


IMG_5078Pimpinan pekerja Yahudi itu menyerahkan sebuah cincin kepada tuan mereka: Schindler.

Schindler si orang Jerman kemudian memandangi cincin yang baru saja diterimanya. Ia lalu menanyakan apa arti kalimat yang digrafir di cincin tersebut.

Si Yahudi mengatakan bahwa itu tulisan bahasa ibrani, dikutipan dari Taurat yang mengatakan: “siapa yang menyelamatkan satu nyawa, sama dengan menyelamatkan seluruh umat manusia”

Ayat itu dipilih untuk diukir ke cincin untuk Schindler, karena pekerja Yahudi ingin berterima kasih, yawa mereka diselamatkan sang tuan dari kekejaman Nazi. Ayat Tuhan itu, dinilai cocok untuk Schindler, karena orang Jerman baik hati itu mungkin belum pernah baca, namun dia baru saja mengamalkannya.

Itulah ringkasan salah satu adegan dalam film “Schindler’s List”, yang begitu melekat pada ingatan saya.

Setelah menonton film itu beberapa tahun silam, saya juga menemukan ayat yang sama di Al Quran: Surat Al Maidah: 32.

Taurat, Zabur, Injil, dan Quran memang berasal dari Tuhan yang sama.

Isi ayat itu adalah pesan universal pada umat manusia, dari Tuhan, dari Allah yang menciptakan manusia, agar manusia tidak saling membunuh.

Membunuh satu orang sama dengan membunuh seluruh umat manusia. Sementara menyelamatkan satu orang sama dengan menyelamatkan seluruh umat manusia.

Jika agama ada untuk menyembah Tuhan, lalu mengapa banyak teroris yang mengatasnamakan agama tapi tidak mengindahkan peringatan Tuhan? Apa mereka tidak baca Al Quran?

Bahkan yang lebih ironis lagi, orang-orang Yahudi yang dulu jadi korban pembantaian Nazi Jerman, kini tampil sebagai penjajah dan pembantai baru. Mereka yang dulu terusir dan dibantai ini, kini terus menggusur dan membantai bangsa Palestina. Apa mereka tidak membaca Taurat?

Oh, mungkin para teroris, penjajah, dan pembantai ini hanya ngaku-ngaku di pihak Tuhan, namun sejatinya mereka ada di pihak Setan.

Jika sudah demikian, maka orang seperti Schindler adalah orang yang layak jadi teladan. Dia mungkin tidak membaca ayat Tuhan, tapi dia mengamalkan. Ini lebih baik daripada yang membaca, namun mengabaikan atau mengingkarinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *