Siang kemarin di twitter ramai oleh twit seorang pejabat yang mengeluarkan kata-kata tak pantas. Bahkan banyak yang membuat skrinsut dari timeline twitter pejabat itu dan menyebarkannya. Tanggapan atas twit itu juga bermacam-macam, ada yang memaklumi, tapi bayak pula yang mengecam.
Pejabat itu adalah @UmarSyadat alias Dr Umar Hasibuan seorang Staf Khusus Mendagri dan Dosen IPDN. Dia membuat twit makian karena emosi atas twit @budimandjatmiko alias Budiman Sudjatmiko, seorang politisi muda dan anggota DPR dari PDIP. Tak tanggung-tanggung, serangkaian twit makian dilancarkan Umar atas sebuah twit Budiman yang dinilainya menghina.
Karena ramai, saya lalu menelusuri sumber “keramaian” itu. Rupanya itu semua bermula dari twit @budimandjatmiko yang mengkomentari twit @SharpButSoft soal gempa Bumi di Aceh dan Sumatra Utara yang terjadi kemarin. Ini dia cuplikannya:
@mannauli: di tapian nauli berasa bgt gempanya, sampe botol2 sirup di meja berjatuhan
Lalu Budiman mengomentari:
Sirup atau Vodka?:) RT @SharpButSoft @mannauli: di tapian nauli berasa bgt gempanya, sampe botol2 sirup di meja berjatuhan
Membaca twit tersebut, tersulutlah amarah Umar. Dia merasa Budiman melecehkan daerahnya. Dia marah dan menilai Budiman tak peka pada korban sehingga bercanda atas musibah yang terjadi di kampungnya Umar. Lalu ramailah di twitter soal ini.
Namun tak lama kemudian, twit makian Umar menghilang dari timelinenya. Mungkin karena sadar twit maki-makinya tak pantas, atau karena banyak yang mengecam, Umar menghapusnya. Namun beberapa orang telah mengabadikan twit-twit Umar itu. Banyak yang membuat skrinsut/capturenya.(misalnya yang dibuat @St_Aboe).
Lalu dalam kasus ini, siapa yang salah, Budiman atau Umar? Kalo saya sendiri melihat ini lebih sebagai sebuah kesalahpahaman. Umar marah karena salah paham atas twit Budiman. Mungkin dia terlalu emosi ketika ada twit soal kampungnya yang terkena musibah, ditambah twit itu terkesan meledek atau melecehkan.
Sementara Budiman sendiri, jelas tidak bermaksud demikian. Meski banyak yang mengkritik Budiman dan menilainya tak peka, namun saya melihat Budiman tidak salah. Dia hanya bermaksud bercanda, sebagaimana dia biasa bercanda dengan @SharpButSoft. Terlebih ada tanda berupa emoticon senyum yang menandakan twitnya adalah canda.
Emoticon sendiri adalah simbol yang mewakili emosi yang diasa digunakan dalam tulisan. Misalnya “:)” yang artinya senyum, “:(“ yang artinya dedih, dan sebagainya. Dalam percakapan tertulis yang singkat, emoticon lazim digunakan. Selain cantik, dia juga irit karakter. Misalnya lebih hemat karakter dengan menulis 🙂 untuk mewakili senyum dibanding menulis senyum atau hehe.
Emoticon juga biasa digunakan untuk menegaskan sebuah tulisan agar jelas maksudnya. Bahasa tulis memang rawan disalahpahami, tidak seperti bahasa lisan yang jelas intonasinya. Nah, di sinilah emoticon memainkan perannya. Misalnya sebuah candaan yang agak mengejek bisa diberi emoticon agar terlihat maksud bercandanya dan tidak terbaca sebagai ejekan.
Mungkin Umar tidak menangkap, atau kurang mengerti emoticon ini. Seandainya emoticon dipahami, saya yakin kesalahpahaman bisa dihindari dan tidak perlu ada yang emosi. Apalagi emosi yang berlebihan bahkan merugikan.
Bagaimanapun juga, apapun alasannya Umar sebagai pejabat, bahkan memasang Bio pejabat, tidak seyogyanya mengeluarkan twit makian seperti itu. Apalagi dia dosen. Apajadinya kalau mahasiswanya baca? Perlu diingat pula bahwa twitter adalah ruang public, bukan ruang privat.
Menghapus twit tidak akan pernah menghilangkan twit makian tersebut. Buktinya masih banyak beredar dalam bentuk skrinsut. Di internet atau dunia maya, apapun yang diposting akan tertinggal selamanya atau abadi. Artikel, gambar, twit, dan sebagainya, meski sudah dihapus, masih bisa dicari, atau ditemukan.
Maka saran saya untuk Umar, Budiman, dan para pengguna twitter atau internet lainnya, sebaiknya memikirkan dulu apa yang akan kita posting. Istilah kerennya: “Think Before Posting”. Slogan yang gencar dikampanyekan Internet Sehat ini penting menurut saya, agar kita lebih hati-hati dan tidak membuat postingan yang ujungnya justru merugikan diri sendiri.
kata2 yg pantas…
masyaallah ada ye pejabat kek begitu..
dia ngatain orang gak punya otak padahal dia sendiri yg gak ada otak ngetwit begitu
hahaha dari dulu,gak pernah namanya percaya sama yang namanya pejabat….kepandaianya hanya di buat mencuri uang rakyak doank
di tunggu kunjungan balik nya ya om….:)