Legenda hidup Sepak Bola Diego Maradona kembali muncul di Piala Dunia. Bedanya jika di masa lalu dia berada di lapangan hijau dan memainkan si kulit bundar, kali ini dia tampil di pinggir lapangan menjadi pelatih Argentina negara asalnya.
Selain jabatannya sebagai pelatih Tim Tango, dalam Piala Dunia kali ini ada yang beda dari Sang Legenda. Perbedaan ini bukan bukan soal strategi atau permainan bola. Perbedaan itu adalah soal gaya Maradona yang tak biasa. Dalam Piala Dunia kali ini Maradona, tampil dengan jenggot, setelan jas, dan dua jam tangan.
Tiga hal itu mungkin bukan hal yang aneh dan biasa dipakai orang lain. Misalnya banyak pelatih yang berjenggot, hampir semua pelatih juga tampil dengan jas, jam tangan dua buah juga dipakai wasit di lapangan. Namun hal itu jadi tak biasa karena yang memakai Maradona. Sebab tiga hal tadi sangat bertolak belakang dengan penampilan Maradono yang sebelumnya atau penampilan yang dikenal publik.
Soal jenggot misalnya, bagi mereka yang tak selalu mengikuti perkembangan tokoh yang dijuluki Si Cebol itu, akan kaget atau pangling dengan gaya barunya itu. Tampilan dengan jenggot ini bahkan bisa dibilang perubahan paling drastis dan revolusioner dari wajah Maradona. Wajahnya jadi terlihat lebih tua dan galak. Juga menutup wajah khas amerika latin yang kental dengannya selama ini.
Saya yakin banyak orang yang memperhatikan penampilan baru ini, dan setelah itu akan bertanya mengapa Maradona yang biasa tampil licin tiba-tiba memelihara jenggot yang cukup lebat. Ternyata ada alasan yang agak menggelitik dibalik penampilan baru itu; Maradona memelihara jenggot karena digigit anjing.
Ceritanya, Maret lalu Maradona memgalami nasib sial. Saat bermain dengan anjing miliknya sendiri, tiba-tiba si anjing menggigitnya. Gigitan anjing itu mendarat di bibir atasnya. Luka akibat gigitan ini bahkan membuat Maradona memerlukan operasi plastik minor untuk penyembuhan.
Nah, menurut Putri Maradona, Dalma, ayahnya mulai memelihara jenggo setelah insiden digigit anjing itu. Jenggot dan kumis lebat itu dimaksudkan untuk menutupi luka akibat gigitan anjing. Karena itu setelah lukanya sembuh, Maradono tidak pernah bercukup, dan jadilah jenggot lebat sebagai penampilan baru.
Lalu soal setelan jas, juga merupakan penampilan yang tak biasa bagi Maradona. Karena Striker yang menjadikan Argentina juara dunia tahun 1986 ini selama ini dikenal sebagai sosok yang sangat anti berpakaian rapi. Selama menjadi pemain dan pelatih dia jarang terlihat menggunakan setelan jas. Paling-paling dia mengenakan kaos tim atau jaket dan training. Tampilan ini selama juga dinilai cocok dengan karakter bengalnya.
Lalu apa yang membuat Sang Leganda ganti penampilan? Ternyata Maradona “dipaksa” memakai baju necis itu oleh Putrinya Dalma dan Giannina. Mereka meminta Maradona untuk tampil lebih elegan sebagai pelatih seperti kebanyakan pelatih lainnya. Apalagi ini debut perdananya melatih di Piala Dunia. Tak disangka, ternyata di balik tampilan bengalnya Sang Legenda ini sayang anak.
Sedangkan soal dua jam tangan yang dipakai sekaligus oleh Maradona di tangan kiri dan kanan, tidak ada alasan khusus dibalik itu. Maradona tak seperti wasit yang memerlukan dua jam untuk mengukur pertandingan. Dia memakai dua jam itu untuk menunjukkan dua waktu berbeda. Satu jam di set waktu Afrika Selatan, sedangkan yang lainnya untuk di set waktu Argentina.
Tak ada alasan pasti mengapa dia perlu melihat dia waktu itu. Mungkin saja waktu Argentina untuk memastikan jam makan anjingnya. Agar dia bisa mengingatkan orang rumahnya untuk tak lupa memberi makan anjingnya. Jangan sampai ada lagi yang digigit, dan membutuhkan jenggot untuk menutupinya.hehe 🙂
hmmm.. konon brewok itu bermanfaat ketika ia mendaftar menjadi kader NasDem.. *Oops…
hus..haha.. justru gak boleh..nyaingin yang punya nasdem kalo sama2 brewok wakakakakak