Kisah Peramal Paling Terkenal

Foto: AP Photo

Namanya Paul, dia berasal dari Jerman. Meski tidak ikut bermain di lapangan hijau, dia menjadi yang paling terkenal selama Piala Dunia 2010. Bahkan sampai pesta bola di Afrika Selatan itu usai, namanya masih tetap menjadi buah bibir.

Piala Dunia memang bisa membuat popular. Banyak orang yang telah dipopulerkan oleh even empat tahunan itu. Tapi Piala Dunia kali ini lain ceritanya, karena ternyata yang dipopulerkan bukan seorang manusia melainkan seekor binatang.

Paul adalah seekor gurita. Dia adalah gurita yang hidup di Aquarium Sea Life Centre Oberhausen, Jerman. Semacam Sea World yang ada di Ancol, Jakarta. Nama Paul melejit lewat aksi aksinya meramal beberapa pertandingan yang akan digelar.

Awalnya aksi dukun bertentakel ini hanya sebatas acara lucu-lucuan saja. Karena tinggal di Jerman dia ditugasi meramal pertandingan yang melibatkan Tim Panser. Karena ramalannya seputar hasil pertandingan beberapa kali terbukti tepat maka nama di peramal ini pun melejit.

Paul meramal dengan cara memilih dua kotak kaca yang ditenggelamkan di akuariumnya. Di kotak itu tertera bendera tim yang akan bertanding dan didalamnya disediakan makanan. Lalu si Paul akan memilih masuk ke salah satu kotak. Kotak yang dimasuki inilah yang diyakini sebagai tebakannya.

Tebakannya saat memprediksi kemenangan Jerman di enam pertandingan semuanya tepat. Termasuk dua laga sensasional saat tim Panser menumbangkan Inggris 4-1 dan Argentina 4-0. Akibatnya warga Jerman makin suka pada Paul dan stasiun televisi Jerman, NTV, selalu menyiarkan secara langsung saat Paul beraksi.

Inilah yang membuat Paul makin melejit namanya. Tak hanya warga Jerman saja yang bisa menyaksikan aksi Paul. Warga negara lainnya pun kemudian tahu aksi itu dan mengenal Paul si gurita peramal. Menjelang laga semifinal, Paul membuat ramalan mengejutkan. Kali ini Si Gurita “makar” dengan tidak memilih Jerman. Dia secara mengejutkan memilih Spanyol, lawan dari tim Panser, sebagai pemenang laga itu.

Ternyata terbukti kemudian bahwa ramalan hewan bertentakel delapan itu akurat. Jerman benar benar kalah saat melawan Spayol. Tandukan Carlos Puyol di menit 73 membuyarkan mimpi Tim Panser untuk jadi juara keempat kalinya. Tepatnya ramalan Paul membuat namanya makin terkenal. Dalam pemberitaan soal Piala Dunia, kisahnya selalu muncul. Gurita ini pun menjadi bintang baru. Berita dan aksi ramalannya selalu dinanti jutaan manusia di dunia.

Namun, tak semua orang gembira dengan aksi meramal Paul. Saat ramalannya atas kekalahan Jerman benar, Paul membuat berang warga negara tempat dia tinggal. Banyak yang meminta agar Paul digoreng saja. Ada juga yang memintanya dijadikan sea food rebus. Ungkapan senada juga diserukan pendukung yang timnya diramalkan kalah oleh Paul, dan akhirnya memang benar-benar kalah.

Namun Paul cuek saja, dan terus dengan aksi meramalnya. Rupanya banyak juga yang mendukung Paul. Mungkin mereka ini adalah orang yang timnya “dimenangkan” Paul. Dukungan pada Paul bahkan membuatnya jadi isu terpopuler yang dibahas di internet. “Paul the Octopus” atau dalam bahasa Spanyol “Pulpo”, jadi top 10 tren di twitter.

Lalu ibarat bintang yang baru naik daun, riwayat nidup gurita ini pun dicari tahu untuk memuaskan rasa ingin tahu masyarakat. Ternyata diketahui bahwa Paul bukan warga negara Jerman. Dia adalah seekor gurita asal dari Weymouth, Inggris, yang dipindahkan dari Sea Life Park Weymouth pada 2006. Namun ada juga versi lain yang mengatakan Paul ditangkap diperairan Italia.

Saat namanya menjadi buah bibir di mana-mana, Paul kembali membuat ramalan bahwa Spanyol akan menang melawan Belanda di final. Entah tidak setuju dengan ramalan Paul atau ingin setenar Paul, tiba-tiba muncul banyak dukun atau peramal marga satwa lainnya. Ada seekor burung di Singapura, jerapah dan gajah di Afrika dan lain sebagainya. Kebanyakan membuat ramalan yang bertentangan dengan ramalan Paul. Tapi kebanyakan orang masih percaya Paul. Bursa taruhan menunjukkan akibat ramalan Paul banyak orang berbalik mendukung Spanyol.

Ternyata percaya pada ramalan Paul tak sia-sia. Sebab ramalan Paul lah yang terbukti benar saat pertandingan final digelar. Saat sontekan Andreas Iniesta ke gawang Belanda berbuah gol dan mengantarkan Spanyol menjadi juara dunia, spontan semua teringat dengan Paul. Di dunia maya nama Paul kembali bergema dan menjadi perbincangan. Rata-rata mengatakan bahwa ramalan Paul akurat 100 persen. Bahkan ada yang mengganti kata gooolllllllll menjadi Pauullllll.

Ternyata terawangan Paul selama Piala Dunia 2010 tak hanya menjadi buah bibir, tapi juga membuat jadi tajir. Tak hanya orang yang menang taruhan akibat ikut prediksinya saja yang dibuatnya tajir, Paul sendiri akhirnya menjadi gurita terkaya di dunia. Paul diyakini jadi jutawan baru dengan pemasukan minimal dua juta poundsterling atau setara dengan Rp27,4 miliar.

Kalau kita cermati, apa yang membuat Paul menjadi fenomenal adalah prediksinya. Sudah jamak bila sebuah pertandingan besar seperti Piala Dunia selalu membutuhkan sebuah prediksi. Prediksi ini biasanya dinantikan mereka yang hanya sekedar menonton pertandingan sampai mereka yang bertaruh atau bermain judi.

Sumber prediksi juga bisa dari mana saja. Mulai dari komentator sampai dukun atau peramal. Jika seorang peramal bisa memberikan prediksi yang selalu tepat maka dia akan terkenal. Siapa pun orangnya. Apalagi hal itu datang dari seekor gurita yang makin membuat unik.

Lalu yang jadi pertanyaan, apakah tebakan Paul itu benar benar ramalan dari kekuatan supranaturalnya, kecerdasannya, atau hanya kebetulan saja? Mengingat Paul hanya diberikan multiple choice dua kotak kaca. Meskipun gurita seperti dia masuk dalam daftar hewan dengan kecerdasan tinggi. Gurita terbukti punya memori jangka pendek dan panjang.

Tetapi bagi saya apa yang dilakukan Paul tak lebih dari kebetulan semata. Kalau pun dia cerdas, dia hanya cerdas mengambil makanan dalam kotak kaca itu. Jika tidak ada makanannya saya yakin si Paul tak akan memilih keduanya. Lalu apakah bisa diartikan pertandingan imbang tanpa pemenang?.

Ternyata Paul juga tak selalu akurat dalam meramal. Dia pernah salah meramal saat Euro 2008. Saat itu, dari lima pertandingan yang dilalui Jerman di Liga Eropa 2008, Paul membuat satu kali kesalahan ramal. Uniknya, kesalahan itu juga melibatkan Spanyol dan Jerman. Paul ketika itu memilih Jerman sebagai pemenang final Euro 2008. Tapi justru Spanyol yang menang 1-0 atas Jerman.

Namun apapun itu, Paul sudah terlanjur tenar. Ramalannya di Piala Dunia juga sudah terlanjut tepat 100 persen. Dia juga sudah membuat banyak orang gembira karena menang taruhan akibat ramalannya. Namun saying Piala Dunia 2010 ini adalah akhir dari profesi peramal Paul, sebab gurita seperti dia hanya bisa hidup sekitar 3 tahun. Apakah mungkin di Piala Dunia 2014 nanti akan ada gurita lainnya, kita tunggu saja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *