Sofyan Djalil bergegas turundari mobilnya menuju ke TPS di depannya. Sembari menebar senyuman khasnya Meneg BUMN ini menyapa wartawan yang ada di depan TPS 07 Kompleks Pejabat Negara di Jalan Denpasar Raya.
Dia juga berbasa basi dan bertegur sapa dengan wartawan dan petugas sesampainya di depan TPS. Namun dia kaget saat wartawan memberitahunya soal DPT yang terpampang di depan TPS.
“Pak namanya ada dua pak,” kata wartawan. “Hah kok bisa,” ujar Sofyan kaget.
Lalu mantan Menkominfo ini melihat namanya di papan yang memajang DPT yang sebagian besar isinya adalah pejabat tinggi negara. Di sana memang nama Sofyan tercatat dua. Yang satu Dr Sofyan Djalil sedangkan yang lainnya Sofyan Djalil.
Lalu Sofyan mencermati dan membenarkan bahwa namanya ganda. Dia menilai hal itu mungkin kesalahan pendataan. Namun dia tetap heran ternyata namanya termasuk dalam DPT yang jadi masalah selama ini.
Setelah lama melihat DPT dan daftar caleg untuk referensi memilih, Sofyan kemudian memberikan suaranya. Setalah mencontreng di bilik suara komplek menteri itu dia kembali mengemukakan tentang namanya yang ada dua itu.
“Gak tau itu memang masalah yang orang banyak kritik. Ini harus kita perbaiki, kedepan harus dipebaiki ini,” ujarnya.
Sofyan yang tampil santai dengan kaos polo dan celana pantaloon krem itu mengatakan walau dobel namanya di DPT dia memastikan hanya satu suara yang digunakan. Selain itu undangannya juga cuma satu.
“Yang diundang yang Dr atau yang tidak,” canda para pencari berita. Menanggapi candaan itu Sofyan hanya bisa tertawa lebar, “Ha.ha.ha,”.
Dalam kesempatan itu Sofyan juga sempat menceritakan bahwa dirinya sebelum memilih tadi melihat-lihat secara cermat caleg yang ada. Dia hanya akan memilih mereka yang kompeten untuk DPR lebih baik.
“Saya cari-carai untuk DPR yang lebih baik, ada yang kenal,” ujarnya.
Tak hanya itu keunikan di TPS para pejabat itu. Sebab ternyata ada pemilih yang mempercayai orang mati.
Hal ini terjadi karena saat penghitungan suara DPD ternyata ada satu suara yang memilih caleg Fadholi El Munir. Padahal caleg yang memimpin Forkabi itu baru saja meninggal beberapa waktu lalu.
“Wah ada juga ni yang milih orang mati,” celetuk petugas keamanan TPS.
Petugas dan pengunjung yang memadati TPS 07 pun tak kuasa Manahan geli dan tersenyum simpul.