Reuni dan Nostalgia Tokoh Bangsa

foto: bangakbar.com

Mantan Ketua DPR dan Ketua Umum DPP Partai Golkar Akbar Tandjung meluncurkan websitenya www.bangakbar.com. Acara itu banyak dihadiri para tokoh, sehingga lebih terlihat sebagai reuni dan nostalgia diantara para tokoh bangsa.

Ball Room Kirana Hotel Kartika Chandra terlihat lebih meriah dari biasanya. Di luar ruangan puluhan karangan bunga berjajar, di antara mobil mewah dan mobil pejabat yang hilir mudik menurunkan penumpangnya. Sedangkan di dalam, para tamu undangan yang kebanyakan tokoh dan pejabat tampak saling bercengkrama di meja bundar yang disediakan.

Di antara tamu undangan terlihat Akbar Tandjung terlihat berdiri menyambut para tamu. Sambil menyalami dan mempersilahkan duduk tamunya, rupanya dia juga sedang menunggu seseorang yang sangat diharapkannya hadir dalam acaranya itu.

Tak berapa lama orang yang ditunggu Akbar datang dengan sambutan meriah para hadirin. Dia adalah mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Akbar memang menunggu sahabat yang juga pernah menjadi lawan politiknya itu.

“Kalau Gus Dur tidak ikut rasanya tidak lengkap. Sawan (spirit/berkah) nya Gus Dur penting bagi saya,” tuturnya saat memberikan sambutan, di atas panggung yang diseting sangat meriah dengan dua layar lebar untuk membesarkan gambar orang yang ada di panggung.

Selain, Gus Dur, sudah hadir lebih dulu mantan Presiden BJ Habibie dengan baju batik birunya. Gus Dur dan Habibie yang semeja dengan Akbar terlihat bercakap-cakap santai.

Dalam acara yang dimulai dengan pemutaran video perjalanan karir Akbar itu, juga banyak tokoh bangsa lainnya seperti Emil Salim, Budayawan Franz Magnis-Suseno, mantan Mendiknas Malik Fajar, juga ada pejabat negara seperti Wakil Ketua DPD Irman Gusman dan Laode Ida, serta para kader Partai Golkar yang dikenal loyal pada Akbar seperti Ferry Mursyidan Baldan, dan lainnya yang juga bersama Akbar menyambut para tamu.

Saat video menayangkan Akbar yang mundur dari bursa cawapres pada 1999, para hadirin bertepuk tangan.

Akbar dalam kesempatan itu sempat bernostalgia bagaimana pertama kali dia masuk HMI. Organisasi yang mebawanya masuk dalam dunia politik sampai akhirnya menjadi menteri dan memimpin partai.

Dia juga bernostalgia tentang hubungannya dengan Habibie. Dia mengatakan mendampingi Habibie saat kerja keras untuk mewujudkan cita-cita reformasi.

Dia bahkan mengaku banyak terinspirasi dengan mantan Menristek itu. “Saya mundur jadi cawapres (pada 1999), juga terinspirasi Pak Habibie,” ungkapnya.

Akbar menjelaskan, pembuatan websitenya diaksudkan sebagai ajang komunikasi dan penyebaran gagasan. Hal itu akan dijadikannya sarana mengabdi pada bangsa dan negara.

BJ Habibi sendiri sempat gugup dan terlihat haru, saat diminta memberikan sambutan. “Saya sebenarnya tidak tau kalau memberi komentar, ya kan Pak Akbar,” ujarnya lalu terdiam beberapa saat. “Gimana ya,” ujarnya yang disambut tawa hadirin.

Habibie mengatakan Akbar adalah seorang pejuang yang selalu di garis depan. Dia juga menceritakan bagaimna awalnya bertemu dengan Akbar.

Dalam sambutannya itu, Habibie mengungkapkan sempat menanyakan apakah Akbar akan maju sebagai presiden. Hal itu, kata dia, ditanyakannya saat di meja sebelum acara mulai. “Apakah anda itu mencalonkan diri sebagai presiden nanti. Insyaallah Pak,” kata Habibie menirukan jawaban Akbar.

Habibie juga mengatakan dalam pergaulannya dengan Akbar dirinya juga terinspirasi. “Dua-duanya belajar. Tidak ada itu kalau saya ketemu Pak Akbar dia belajar dari saya. Sama-sama belajar,” tuturnya.

Tak mau kalah dengan Habibie, Gus Dur juga ikut bernostalgia. Bedanya Gus Dur lebih banyak melemparkan guyonan yang memeriahkan suasana. Di awal sambutan, misalnya dia “mengkritisi” kata memanjatkan doa. “Ini ada Romo Magniz. Saya tanya dia, romo tahu ndak kenapa dipanjatkan. Lalu saya jawab, karena tidak bisa manjat sendiri,” tukasnya yang disambut tawa riuh. “Inilah resikonya memanggil orang nakal,” lanjut Gus Dur, yang semakin membuat tawa membahana.

Mengenai Akbar, Gus Dur punya guyonan sendiri. Hal ini kata dia berkaitan dengan Akbar yang suku Batak.

“Katanya ini, entah benar entah tidak, kalau satu orang batak jadi pendeta dia, kalau dua orang batak berkumpul main catur, kalau tidak orang batak berkumpul bikin vokal group, nah kalau empat orang batak berkumpul bikin partai,” ujarnya yang lagi-lagi disambut tawa.

Gus Dur mengatakan dirinya tidak pernah menghafalkan alamat rumah orang. Namun untuk rumah Akbar dia hafal yaitu di jalan Mulawarman.

Lebih lanjut Gus Dur berharap situs Akbar bisa bermanfaat untuk mengabdi bagi bangsa dan negara. Pengalaman Akbar di lapangan politik dan teori dari studi doktoralnya diyakini Gus Dur mampu memberikan manfaat bagi bangsa.

Peluncuran situs itu, ternyata juga diseting Akbar agar bertepatan dengan hari ulang tahun istrinya Nina Akbar Tandjung. “Istri saya ini, sebagai istri banyak memberikan inspirasi bagi saya,” ujar Akbar.
Maka acara tersebut juga diisi dengan perayaan ulang tahun Nina yang didampingi Akbar, serta anak, menantu dan cucu mereka. Setelah acara selesai Akbar mengantar tamunya meninggalkan ruangan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *