Saat Cafe Bertemu Kantor DPP

foto: rgesit.blogsome.com

Gedung besar berwarna biru itu berdiri tegak di pinggir jalan Buncit Raya, dengan banner super besar bertuliskan “Rumah PAN” menghiasi bagian atasnya. Dari luar tampak seperti gedung-gedung bertingkat biasa. Namun saat masuk ke dalamnya, suasana kafe yang sangat nyaman akan langsung menyambut. Kafe yang ada di lantai satu itu dilengkapi dengan fasilitas standar kafe modern, lengkap dengan karaoke. Ada pula food court dengan segala macam makanan.

Gedung dengan suasana nyaman itu adalah kantor baru Partai Amanat Nasional (PAN) yang disebut Rumah PAN. Bangunan yang diresmikan saat ulang tahun PAN ke 9, 23 Agustus 2007 lalu itu memang lebih mirip dengan hotel atau Mall dari pada kantor partai politik. Bangunan tujuh lantai itu dibeli Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir dari Kelompok Bakrie senilai hampir Rp20 miliar.

Selanjutnya gedung itu akan dipakai sebagai kantor resmi DPP PAN berserta semua organisasi otonomnya. Kantor DPP PAN memang sempat berpindah-pindah. Mulai dari Benhil, H. Nawi, Ampera, dan Tebet, sampai akhirnya menempati Rumah PAN.

Rumah PAN, yang juga akan dibangun di Jambi dan daerah lainnya, itu membedakan Kantor DPP PAN dengan partai lain. Gedung partai lain biasanya hanya berupa bangunan sederhana yang dibangun satu hingga dua lantai. Suasananya pun sangat formal, berbau organisasi, serta terkesan tua, tengok saja Kantor DPP Golkar, PDIP, dan partai-partai lainnya. Kalau pun ada yang diperbaharui dan dibuat nyaman, tetapi nuansa kantor organisasi dan kesan formalnya masih terasa, misalnya kantor DPP PPP atau PKB.

Lain dengan Rumah PAN yang justru menawarkan suasana Mall. Karena gedung itu memang dirancang bukan hanya sebagai Kantor DPP saja, tetapi juga sebagai bussines center. Bahkan gedung itu juga dilengkapi banyak fasilitas seperti WarRoom yang digunakan untuk menggodog strategi partai, klinik, media center, Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum (LKBN), dan fasilitas lainnya

Konsep gedung yang juga menjadi bussines center itu, senada dengan tekad Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir yang ingin menanamkan sikap kewirausahaan. Dia berpendapat semangat kewirausahaan harus dibangkitkan kalau bangsa Indonesia mau bangkit dari keterpurukan. “Dengan itu pengagguran bisa dikurangi, dan kita bisa menjadi bangsa yang tidak tergantung pada siapapun,” ujarnya.

Semangat itu, kata pengusaha asal Pekalongan itu, telah dijadikan paradigma baru partai yang didirikan Amien Rais 9 tahun yang lalu itu. Tak heran jika dalam gedung yang masih dalam proses pengerjaan interior di beberapa lantainya itu, dipertemukan antara suasana kerja partai dengan suasana bisnis.

Apalagi kafe dan karaoke yang dilengkapi big screen dan wide screen itu juga biasa menjadi tempat bersantai bagi Soetrisno bersama para pemimpin harian setelah penat mengikuti rapat-rapat dan berbagai urusan partai. Itulah Rumah PAN, satu-satunya tempat di mana kafe bertemu kantor DPP.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *