Setelah para menteri dan pejabat tinggi rame-rame membuka akun twitter, akhirnya Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ikutan membuka akun twitter juga. Nama akun twitter resmi presiden SBY itu adalah @SBYudhoyono. Akun ini resmi diluncurkan SBY di Istana Cipanas pada Sabtu malam, 13 April 2013.
Peluncuran akun twitter @SBYudhoyono ini menjawab rasa penasaran masyarakat yang sebelumnya menanti-nanti apa akun twitter presiden mereka. Ini karena beberapa waktu sebelum SBY meluncurkan akun twitternya, pihak istana sudah mengumumkan bahwa presiden akan membuat akun twitter dalam waktu dekat. Namun pihak istana tidak mau membocorkan apa nama akun yang akan digunakan presiden untuk menyapa masyarakat tersebut.
Masyarakat pun menebak-nebak apa kira-kira nama yang akan digunakan akun presiden. Maka ketika pihak istana merilis akun @IstanaRakyat, banyak yang mengira itu akun yang akan digunakan presiden. Namun kemudian dijelakan bahwa itu akun soal istana dan presiden akan membuat akun pribadi yang lain. Sampai pada Sabtu pagi, sebelum malamnya diluncurkan, masyarakat akhirnya mengetahui akun SBY yaitu: @SBYudhoyono.
Saat publik tahu akun SBY, mereka beramai-ramai memfollownya. Maka akun yang belum resmi diluncurkan dan belum ngetwit itu kebanjiran follow. Dalam enam jam saja, ada 130ribu followers yang masuk. Twitter SBY ini pun menjadi akun yang paling cepat perkembangannya di Indonesia. Bahkan dia menjadi pemimpin paling populer di twitter se-Asia.
Sebelum resmi bergabung di twitter, SBY melakukan persiapan dengan mencari masukan dari mereka yang dianggapnya mengerti soal hal ini. Terungkap beberapa selebtwit (atau konsultan) dan seleb beneran diundang presiden ke Istana Cipanas. Mereka diminta SBY memberikan masukan terkait twitter dan rencana presiden membuat akun twitter.
Anehnya, para selebtwit yang diundang seolah diam atau menutupi pertemuan itu. Siapa saja yang diundang justru teruangkap dari timeline putra SBY Agus Yudhoyono (@AgusYudhoyono) yang paginya kemudian memention mereka yang hadir dan mengucapkan terima kasih. Agak aneh memang, salah satu dari mereka biasanya diundang ke acara kecil saja suka pamer di twitter. Ini diundang presiden kok diem saja.
Kemudian soal ini juga menjadi ramai. Banyak selebtwit lain yang tidak diundang kemudian menyindir kawan-kawan mereka yang diundang. Perang nomention dan nyinyir pun mewarnai twitter terkait pertemuan itu. Yang tidak diundang atau tidak kebagian proyek, makin nyaring mencibir SBY dan akun barunya.
Akhirnya, malam minggu di Istana Cipanas, SBY pun menelorkan twit perdananya:
“Halo Indonesia. Saya bergabung ke dunia twitter untuk ikut berbagi sapa, pandangan dan inspirasi. Salam kenal. *SBY*”
Twit perdana tersebut kemudian juga disusul dengan twit lain yang mengenai kecelakaan pesawat Lion Air. Memang di hari Sabtu itu, selain heboh dengan kemunculan akun twitter SBY, masyarakat juga dihebohkan dengan berita pesawat Lion Air yang mendarat darurat di laut dekat Bandara Ngurah Rai, Bali.
Kepada wartawan yang meliput peluncuran akun twitternya, SBY mengatakan dirinya membuka akun untuk bisa berkomunikasi dengan masyarakat, termasuk di dunia maya. Apalagi, kata dia, media sosial ini dahsyat dampaknya dan membuat kita bisa berkomunikasi bebas hambatan. Selain itu, dia ingin menyampaikan informasi yang genuine dan tanpa distorsi.
SBY juga mengakui bahwa dirinya membuat akun karena para pemimpin negara lainnya sudah punya, sementara dirinya belum. Bahkan dari pemimpin negara-negara G20, hanya empat orang, termasuk dirinya, yang belum membuat akun twitter. SBY mengatakan akan membaca masukan-masukan dari masyarakat, dan meminta masyarakat agar tak ragu mementionnya.
Sejak muncul, akun presiden ini kemudian menuai banyak polemik. Salah satunya mengenai status “verified”nya. Banyak yang menduga SBY membayar untuk mendapatkan status tersebut. Seperti seorang yang promo atau beriklan ke twitter, jumlahnya ditaksir sekitar USD 15ribu. Namun hal ini langsung dibantah SBY. Di hadapan wartawan saat peluncuran akunnya, dia mengatakan yang berprasangka dirinya membayar untuk mendapat status itu salah. SBY menyebut mereka berburuk sangka.
Sebenernya saya juga tidak percaya SBY membayar. Dugaan saya Dubes RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal (@dinopattidjalal) yang mengurus proses verified akun tersebut ke pihak twitter. Dino sendiri sudah lama mendapat status verified tersebut. Mudah bagi Dino menghubungi pihak twitter untuk memverified akun SBY dan kedua anaknya.
Bukan cuma isu verified saja yang sempat heboh pasca kemunculan twitter SBY. Ada kehebohan lain yang mewarnai hari Sabtu itu yaitu beberapa orang mengaku diblock oleh akun SBY. Dua aktivis twitter Fadjroel Rachman (@fadjroeL) dan Hans David (@hansdavidian) mengaku di block akun SBY. Lalu ramai tuduhan bahwa SBY atau pihak Istana anti kritik, berusaha menyaring kritik, dan sebagainya.
Namun hal ini dibantah akun @IstanaRakyat yang menyatakan akun SBY tidak memblock siapa pun. Akun istana ini mengatakan yang merasa diblock mungkin tidak melihat twit SBY, karena SBY sendiri belum ngetwit saat itu. Namun yang diblock tetap ngeyel bahwa mereka diblock dan tidak bisa melihat profil akun SBY.
Apakah benar SBY ngeblock? Jika iya maka ini mengingkari komitmennya sendiri saat membuka akun yaitu ingin mendengar suara rakyatnya. Kritikan dan nyinyiran tentu bagian dari suara yang harus didengar. Jika memang benar SBY tidak memblock, maka yang mengaku diblock hanya mencari popularitas. Sebab saat isu akun SBY muncul, semua yang terkait dengannya jadi “laku”. Maka diblock akun itu pun akan jadi keren dan mengundang simpati dan tentu saja follow dari orang. Mana yang bener? Saya tidak tahu.
Selain itu, yang paling ramai kemudian adalah pembahasan bahwa ternyata akun twitter SBY ini menjiplak akun Barack Obama (@BarackObama). Jika menjiplak strategi tentu wajar saja, namun ini menjiplak mentah-mentah. Mulai dari BIO sampai gambar untuk Header (Lihat gambar).
Banyak yang mencibir soal akun SBY yang dinilai menjiplak ini. Ada yang mengatakan ini pasti konsultannya yang tidak kreatif, tapi ada juga yang mengatakan memang ini maunya SBY. Mengaingat SBY sendiri senang menjiplak Obama. Soal menjiplak atau plagiat Obama memang sudah sering dilakukan SBY. Sebelumnya dalam kampanyenya tahun 2009 lalu, juga begitu terlihat menjiplak Obama.
Tapi meski menjiplak ada bedanya akun SBY dengan akun Obama. Misalnya; Obama jarang ngetwit, maka di akunnya jarang twit dengan tanda: bo, yang menandakan twit langsung Obama. Tapi akun SBY sebaliknya, twit bertanda *SBY* justru sering muncul, malah postingan adminnya yang jarang. Rupanya pak presiden kita rajin ngetwit juga. Ada yang bilang ini sesuai dengan karakter beliau yang suka galau dan curhat hehe.
Akun ini awalnya mencoba interaktif dengan membalas beberapa mention. Namun rupanya ini cuma basa-basi saja, karena selanjutnya kembali menjadi satu arah, dan sesekali terselip “curhat” Pak Presiden. Tiap hari ribuan mention tampaknya dicuekin saja sama beliau. Kecuali kasus Tasripin yang dibaca dan ditindaklanjuti. Ini pun karena kasus ini sudah diblow up media dan jadi perhatian luas.
Menurut saya diresponnya kasus Tasripin via twitter, karena ada mention Pengamat Politik Burhanuddin Muhtadi (@BurhanMuhtadi) yang memention soal kasus ini ke akun SBY dan menanyakan “kehadiran negara” dalam soal ini. Pasca mention Burhan memang SBY baru bereaksi, padahal sebelumnya di tab mentionnya sudah banyak yang menanyakan hal yang sama dan tidak ada reaksi atau tanggapan.
Saya jadi khawatir kejadian SMS 9949 kembali terulang. Ingat saat itu SBY mencoba berkomunikasi langsung dengan masyarakat dengan memberikan nomor HPnya. Lalu nomor HP yang berakhiran 9949 itu kemudian down karena banyak SMS yang masuk. Lalu dibuat SMS center dengan nomor 9949. Namun belum terdengar ada kasus atau aduan yang ditanggapi dari sana dan diselesaikan dengan baik. Bahkan jangan-jangan SMS yang masuk tidak dibaca.
Tapi terlepas dari semua itu, kita patut bersyukur presiden kita punya akun twitter. Paling tidak ini lebih baik daripada tidak ada sama sekali. Masok presiden lain punya, kita tidak. Masok negara yang papan atas dalam jumlah pengguna media sosial malah presidennya sendiri tidak punya akun. Kita patut bersyukur karena kini kalo kita kesal dengan pemerintah, kita bisa langsung memention pemimpin tertingginya. Siapa tahu dibaca, siapa tahu tiba-tiba beliau tergerak dan mau menyelesaikannya, kayak kasus Tasripin tadi. Siapa tahu lo ya.
Ya sudah deh Pak, Selamat Bergabung di Twitter. Semoga bergabungnya bapak preside nada manfaatnya baik bagi bapak sendiri dan bagi Rakyat Indonesia.