Saat polemik soal Century dan Sri Mulyani mengemuka, semua ramai memperbincangkannya. Belakangan yang seru dan jadi topik hangat adalah soal pilihan Mbak Ani untuk hengkang ke Amerika menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Tentu saja kemudian menyusul topik dan isu lain misalnya isu setgab koalisi dan pidato perpisahan Mbak Ani yang nyaring itu.
Saat itu semua ramai jadi topik di mana-mana, saya juga ikut memperhatikan. Namun saya melihat dari sudut yang berbeda. Saya melihat dari sudut isu kedekatan Pak SBY dengan Mbak Ani. Pasti ada yang tanya, lho, apa istimewanya? Bukankan semua menteri dekat dengan bapak?
Begini, kedekatan yang saya maksud adalah kedekatan personal alias pribadi. Saya sering mendengar kabar burung, bahwa keduanya ada hubungan khusus. Tapi kabar ini kabar burung, jadi gak jelas sumbernya dan kabur. Terbang dari mulut ke mulut.
Kabar burung mengicaukan bahwa kedekatan itu yang membuat SBY selalu membela Ani apa pun kondisinya. Kita ingat dulu saat periode pertama SBY akan menyusun menteri banyak protes soal menteri yang dinilai neolib. PKS bahkan meminta Ani dan Marie Elka Pangestu tak dimasukkan dalam kabinet. Tapi Ani tetap masuk dan lama kelamaan menduduki jabatan semakin penting.
Masih menurut kabar burung, konon karena kedekatan ini, Mbak Ani ini pernah membuatkan Pak SBY nasi goreng spesial. Saya sih percaya tidak percaya. Saya cuma mendengarkan saja dari gossip-gosip di lingkungan wartawan politik.
Namanya juga kabar burung, mudah terbang-mudah hinggap dan gak tau dari mana asalnya. Tentu saja tidak ada media yang berani menulisnya. Kecuali bila mereka artis sinetron kali ya, haha. Saya pun hanya bisa menyimpan penasaran benar tidaknya kabar itu.
Mbak Ani memang menarik. Saat saya masih gentayangan meliput di DPR saya juga sempat dengar kabar bahwa di komisi keuangan ada semacam sayembara rahasia soal Mbak Ani. Barangsiapa anggota dewan yang bisa menciumnya akan menang uang taruhan, kalau gak salah Rp100juta. Yang ini kalau tidak salah pernah ditulis dan dimuat oleh Rakyat Merdeka.
Nah, sore kemarin saya sedang beruntung. Saat sedang berkutat dengan pekerjaan, tiba-tiba teman di sebelah saya teriak, “yan mau tanya gak sama SMI, dia lagi live chatting di detik forum,” ujarnya. Wah kebetulan nih, saya langsung minta dia tanya soal nasi goreng untuk SBY. Saya mau mengklarifikasi langsung ke Mbak Ani apa benar kabar burung itu.
Melalui teman saya, saya tanya apa benar kabar tersebut. Mbak Ani yang lagi live chatting di detik forum pun merespon dan menjawab begini: “Setahu saya selama jadi menteri saya belum pernah bikin nasi goreng untuk anak saya, apalagi untuk Pak SBY”. Lalu teman saya iseng nanya lagi, “Kan saya gak nanya selama jadi menteri bu,”. Tapi kali ini tidak ada jawaban dari dia.
Meski demikian saya menganggap rasa penasaran saya terbayar. Saya yakinkankan diri saya tidak ada hubungan khusus Pak SBY dengan Mbak Ani. Meskipun orang-orang masih suka bilang ada dua Ani di hati SBY; Ani Yudhoyono alias Bu Ani dan Mbak Ani. Lalu saya juga berpendapat mungkin kalau selama ini banyak nama Ani di sekitar pak presiden itu kebetulan saya.
Malam hari, sepulang kerja, pendapat saya itu seperti digoyahkan. Sebab dalam pengumuman menteri keuangan yang baru pengganti Mbak Ani, ada yang menarik. Bukan nama Agus Martowardoyo, si menkeu baru yang menarik perhatian saya, tapi nama Anny Ratnawati yang ditunjuk jadi wakil menkeu. Anny yang ini sebelumnya menduduki posisi sebagai Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan. Dia juga mantan pembimbing SBY saat mengambil gelar doktor di IPB.
Lalu yang jadi pertanyaan saya, dan masih mengganjal, kok selalu nama Ani yang ada di sekeliling Pak SBY. Apakah ini kebetulan, atau sesuatu yang dipercayai pak presiden seperti angka 9 yang jadi angka keramatnya. Ah saya tidak tahu, saya cuma berfikir bahwa kejadian ini kalau mau disambung-sambungkan dengan pepatah jadi begini: Tidak ada Ani, Anny Pun jadi.
Akhir kata, meminjam pantun Menkominfo Tifatul Sembiring; Sri Mulyani Pergi hati sedih, sampai di sini terima kasih.