Ternyata Indonesia ikut dalam Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Anda pasti tidak percaya dan mengatakan saya membual. Karena Tim Nasional Indonesia memang tak lolos kualifikasi untuk kemudian menjadi peserta putaran final Piala Dunia.
Kalau Timnas Indonesia memang tidak ikut Piala Dunia. Bukan Timnas yang saya maksud ikut Piala Dunia, yang saya maksud ikut Piala Dunia adalah produk dari Indonesia. Tanpa banyak yang tahu, banyak produk Indonesia yang membanjiri arena perhelatan pesta bola sejagad itu.
Produk Indonesia yang diminati dan diekspor ke sana misalnya adalah bola. Meski bola resmi Adidas Jabulani tidak dibuat di Indonesia, namun bola untuk cendera mata diambil dari Indonesia. Bola Indonesia memang terkenal, dalam Piala Dunia sebelumnya bahkan pernah memakai bola buatan Indonesia.
Dalam Piala Dunia kali ini, pamor bola Indonesia belum redup. Permintaan si kulit bundar ke Afrika Selatan per harinya mencapai 250.000 unit. Namun sayangnya permintaan bola untuk Piala Dunia belum terpenuhi seluruhnya. Ini karena total produksi bola kaki dalam negeri baru mencapai 300.000 per bulan.
Produsen bola Irwan Suryanto mengatakan bolanya yang dibuat PT Sinjaraga Santika Sport memiliki lisensi dari FIFA (organisasi sepak bola dunia) dengan merek Triple S. Sampai ini dia sudah memasok 200.000 bola sepak ke Afrika Selatan. Harga ekspor bola kaki antara USD 3-8 per buah.
Bola Indonesia memang mendapat saingan dari Vietnam, China, dan lain sebagainya. Namun kualitas bola Indonesia dinilai lebih bagus. Ini karena bola Indonesia dibuat dengan kreativitas tangan atau hand made.
Selain bola, banyak juga produk lain dari Indonesia yang ikut memeriahkan Piala Dunia. Salahnya satunya produk sepatu sport merek Mizuno. Produk sepatu ini dikenal sebagai buatan Jepang. Tapi ternyata sepatu itu buatan Indonesia yang diproduksi oleh PT Panarub Dwikarya, Tangerang Banten.
Chairman PT Panarub Dwikarya Hendrik Sasmita mengatakan merek-merek sepatu terkenal seperti Adidas juga telah diproduksi oleh pihaknya khususnya untuk sepatu sport kelas atas. Bahkan sepatu sport merek terkenal Mizuno untuk kebutuhan Piala Dunia mulai diproduksi bulan Mei 2009 oleh Panarub.
Hendrik memperkirakan ekspor sepatu sport khususnya untuk sepatu sepak bola akan mengalami kenaikan ekspor hingga 15% pada tahun ini. Misalnya saja pada tahun 2009 lalu pihaknya mampu mengekspor delapan juta pasang untuk merek Adidas.
Panarub dipercaya memproduksi merek Mizuno sekitar 70.000 pasang per bulan. Kedepannya perlahan-lahan akan meningkat hingga 150.000 pasang per bulan. Selama setahun ini Mizuno diekspor ke beberapa negara seperti Jepang, AS, dan negara lainnya.
Itulah beberapa produk Indonesia yang ikut beredar meramaikan Piala Dunia di Afrika Selatan. Suatu kebanggaan karena buatan Indonesia diakui dunia. Tapi di sisi lain juga kesedihan, sedih melihat produk kita bersembunyi di balik merek-merek besar. Andai saja suatu saat ada merek besar dari Indonesia, pasti produk dalam negeri lebih laku lagi.