Tersembunyi di Balik Rok Mini

foto: The Star

foto: The Star

Puluhan gadis seksi berambut pirang itu mondar-mandir di sekitar stadion. Dengan balutan baju ketat tak berlengan di tambah rok mini kehadiran mereka langsung mendapat perhatian besar orang-orang disekitar stadion. Wanita cantik dan seksi ber rok mini sepintas seperti pendukung kesebelasan Belanda. Sebab baju seksinya serba oranye, warna khas tim negeri kincir angin.

Kehadiran mereka membuat meriah suasana, terutama bagi para pria yang tampak menikmati pemandangan segar itu. Namun lain halnya dengan FIFA yang justru gerah dengan kehadiran mereka. Ada apa?

Kegerahan FIFA itu tanpa alasan. FIFA dan pemerintak Afrika Selatan (Afsel) berhasil mengungkap skandal wanita rok mini tersebut. Ternyata di balik pasukan seksi rok mini oranye itu ada promosi tersembunyi. Promosi itu dimobilisasi sebuah perusahaan bir Belanda Bavaria Beer.

Modus operandinya sederhana, layaknya Sales Promotion Girl (SPG) produk mereka mendekati para pria dan menawarkan bir produk mereka. Hanya saja dilakukan smaar dan diam-diam. Namun jika jeli di pakaian ber rok mini oranye atau “Dutchy dress” mereka ada logo Bavaria Beer kecil yang samar.

Sebenarnya aktivitas promosi SPG seperti itu wajar terjadi di even yang ramai orang. Tapi masalahnya adalah Bavaria Beer bukan sponsor resmi Piala Dunia Afsel 2010. Sponsor bir resmi adalah Budweiser. Hanya dia yang diizinkan berpromosi di stadion selama perhelatan sepakbola dunia ini. FIFA sendiri dengan tegas menjaga kepentingan promosi perusahaan-perusahaan yang telah mengikat kontrak dengan mereka sebagai sponsor resmi dan sekaligus mesin uang FIFA.

Sebelum Piala Dunia mulai juga sempat ada demo dari pedagang kaki lima Afsel yang memprotes aturan itu. Mereka tidak terima dengan aturan dilarang jualan di sekitar stadion. Mereka juga tak setuju larangan menjual minuman selain sponsor resmi kecuali dituang dalam wadah tanpa merek.

Mengenai gadis berrok mini itu FIFA tak tinggal diam. Dilayangkanlah gugatan kepada perusahaan manajemen promosi yang menyelundupkan puluhan gadis seksi saat laga Belanda melawan Denmark, itu. Sementara para gadis seksi yang sempat diamankan akhirnya dibebaskan dengan jaminan.

Protes sempat muncul dari Perdana Menteri Belanda Maxime Verhagen atas penangkapan wanita seksi yang notabene adalah warga negaranya. Dia menyebut penangkapan itu sebagai tak masuk akal. Menurut dia harusnya yang dijerat hukum buka si gadis rok mini tapi perusahaan birnya.

Menanggapi hal itu, FIFA sendiri melalui juru bicaranya Nicolas Maingot membantah telah menahan ke-36 gadis rok mini. Menurut dia yang ada hanya menanyakan pada mereka. Dia balik menyatakan bahwa yang terjadi adalah ada serangan terselubung. Sebuah serangan pemasaran yang dilakukan oleh sebuah perusahaan bir asal Belanda.

Maka mulai saat itu, para penonton di stadion tidak akan melihat lagi para gadis seksi berrok mini. Atau akan melihat dalam bentuk lain? Kemungkinan itu ada. Mungkin perusahaan bukan sponsor resmi akan mencoba trik lain setelah trik “tersembunyi di balik rok mini gagal”. Barangkali juga banyak trik lain yang tak tercium oleh FIFA.

Itulah Piala Dunia, magnetnya menarik perhatian siapa saja. Termasuk para produsen yang coba meraup untung di sana. Saran saya kalau mau “curi kesempatan” ya jangan terlalu mencolok. Mana ada penyelundup yang menarik perhatian orang banyak. Manajer marketing Bavaria Beer mungkin harus bejalar lagi cara pemasaran.

Pemasaran dengan SPG atau gadis seksi memang ampuh. Terutama jika yang dibidik adalah konsumen pria dewasa. Namun yang harus diingat adalah mereka bukan sponsor resmi. Artinya marketing itu dilakukan secara terselubung. Nah dengan wanita seksi berrok mini mana bisa terselubung.

Dugaan saya, awalnya petugas FIFA mungkin juga tak tahu itu marketing terselubung. Dia seperti yang lainnya tertarik dengan para gadis yang emang aduhai itu. Tapi setelah mendekat dan dirayu membeli bir barulah terlihat ada yang tersembunyi di balik rok mini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *