Seperti yang saya janjikan di artikel pertama, kali ini saya akan mengulas bentuk fisik dan pengalaman mencoba Asus yaitu VivoBook S200. Bagi anda yang penasaran seperti apa bentuk dan fungsi laptop layar keluaran baru Asus ini, berikut ulasannya:
Setelah lama menunggu, akhirnya laptop Asus VivoBook S200 sampai juga di depan mata. Kesan pertama saat melihatnya masih di dalam kotak adalah: ringkas. Berbeda dengan laptop yang pernah saya beli, kotak kemasan VivoBook ini relative lebih ringkas.
Wah, kalo kotaknya saja ringkas, bagaimana dalamnya ya? Tak sabar saya langsung buka dan benar saja, di dalamnya ada sebuah laptop yang lebar namun tipis. Inilah generasi terbaru komputer yang dijuluki ultrabook. Sebuah laptop yang selebar atau sebesar notebook namun sangat tipis.
Jadi ultrabook ini adalah evolusi komputer, mulai dari komputer desktop yang gede, lalu muncul notebook atau laptop yang tebal, lalu muncul laptop mungil alias netbook, dan akhirnya muncul ultrabook. Ultrabook memang cirinya adalah tidak meninggalkan layar luas ala notebook, namun harus ringkas dan ringan agar mudah di bawa-bawa. Hal ini menyesuaikan para pengguna kompeter atau gadget yang sekarang memang cenderung mobile dan butuh kepraktisan.
Hal inilah yang ditangkap Asus dengan VivoBook yang berfitur “Stylish Mobility”. Memang kesan pertama saat melihat laptop ini kesan lux dan stylish begitu terasa. Bahan metal berwarna silvernya (alumunium polished) memancarkan kesan itu. Kebetulan laptop saya yang berwarna luxury silver.
Selain warna luxury silver, VivoBook juga hadir dalam warna lain, yaitu: hot pink, dan steel grey. Semua warna tetap membuat desain ultrabook yang dibandrol dengan harga empat jutaan ini, cukup menarik dan tak kalah dengan ultrabook yang berharga puluhan juta.
Saat saya angkat dan tenteng-tenteng, terasa enteng. Jauh lebih enteng dari laptop lama saya dan hampir sama enteng dari netbook yang jauh lebih mungil.Padahal, VivoBook S200 ini berlayar 11,6 inchi. Inilah efek bentuknya yang tipis, ringkas, alias ramping.
Ketebalan VivoBook hanya 2,17 centimeter. Bobotnya 1,3 kilogram. Di sisi kanan ada empat buah port konektivitas, yaitu VGA, slot MMC/SD, USB3.0 dan jack audio 3,5 milimeter. Sedangkan di sisi kiri terdapat port pengisian daya, HDMI, LAN, dua USB2.0 dan slot untuk memasang kunci pengaman laptop.
Meski ringkas dan sangat ramping, desan itu tak mengurangi kinerja laptop berlayar sentuh ini. Maklum saja, VivoBook S200 ini dilengkapi dengan prosesor Intel Dual Core ataupun Core i3. Meski tipis, dan ditanam di dalam, baterainya pun berkinerja baik dan tahan lama. Sekitar lima jam daya tahan baterainya jika dipake menjalankan aplikasi ringan seperti mengetik, bahkan mampu bertahan dua pecan dalam mode standby. Ini cocok buat kita yang suka bepergian di tempat-tempat yang kadang susah kita temukan colokan listrik.
Berbicara soal baterai, tentu tidak bisa lepas dari charger. Nah ini satu lagi yang saya suka dari laptop ini bahwa cargernya cukup ringkas dan kabelnya tipis seperti charger handphone atau tablet. Bukan kabel tebal dan berat seperti charger laptop lama.
Itu semua membuat laptop ini semakin mudah dibawa ke mana-mana alias memiliki portabilitas yang sangat tinggi. Selain ringkas dimasukkan dalam ransel atau tas, laptop ini juga membuat ransel atau tas kita semakin ringan dijinjing. Jadi masalah pegel bepergian karena ransel yang berat disebabkan membawa laptop berat akan bisa berakhir dengan ultrabook ini.
Selain itu, yang membedakan laptop ini dengan ultrabook yang lain adalah; fitur layar sentuh dan aplikasi windows 8nya. Fitur ini memudahkan kita mengoperasikan ultrabook ini. Biasanya saya kesulitan mengoperasikan laptop tanpa mouse. Namun dengan fitur layar sentuh ini tanpa mouse pun saya lancar mengoperasikan, karena tinggal menyentuh bagian di layar yang ingin saya klik.
Tak hanya itu, keyboard yang nyaman dan empuk, serta trackpad yang lumayan luas dan responsive juga tersedia. Jadi ada dua pilihan mengetik dengan keyboard atau memakai layar. Maka dengan itu ke mana-mana anda tidak perlu membawa mouse. Ini tentu membuat tas anda akan semakin ringan.
Dengan windows 8, laptop ini juga menjadi tampak seperti tablet. Inilah keunikan ultrabook hybrid, laptop rasa tablet. Bagi yang suka traveling atau mobilitasnya tinggi ini cukup membantu juga. Karena sambil menunggu kendaraan, pesawat, atau meeting, kita bisa bermain dengan laptop ini layaknya membawa tablet. Dengan ini tentu kita yang biasanya membawa laptop dan tablet, jadi bisa hanya membawa laptop ini saja.
Lagi lagi ini akan membuat isi tas kita berkurang. Tas menjadi ringan, kita mudah bermobilitas, tanpa meninggalkan alat kerja dan alat hiburan sekaligus. Tampak menyenangkan? Tertarik dengan ultrabook ini? Silahkan anda coba sendiri dan buktikan.(adv)
.
Boleh info, belinya dimana sih? karena aq dah nyari kemana-mana koq gak nemu, terutama warna pink. Apa emang gak masuk indonesia? Thx
Banyak yg jual..coba cari di mangga dua atau ratu plaza. Di kaskus dll jg banyak yg jual kok
Boleh info belinya dimana? koq aq nyarinya susah ya? terutama warna pink>>> thx