Ratusan sepeda motor menderu memasuki halaman gedung DPR. Dengan kawalan patroli pengawalan (patwal) polisi, rombongan motor beratribut PKB itu bergerak ke arah depan loby gedung Nusantara III. Mereka kompak berjajar, bersorak-sorak gembira, meski berpanas-panas, di bawah siraman terik matahari.
Rombongan yang ternyata tukang ojek itu, tiba di gedung parlemen sekitar pukul 10:5 WIB. Mereka mengantarkan penumpang istimewa ke tempat kerjanya di gedung itu. Penumpang itu adalah Ketua Umum DPP PKB yang sekaligus Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar.
Muhaimin tidak sendiri, dia diantar Sekjen DPP PKB yang juga Meneg PDT Lukman Edy, Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding, serta para anggota DPR dari PKB seperti Bachrudin Nasori, dan Marwan Ja’far.
Muhaimin mengatakan kegiatan naik ojek ke kantor itu dimaksudkan untuk menghemat bahan bakar minyak (BBM). “Kita akan budayakan minimal dua kali seminggu,” ujarnya kepada wartawan yang menunggunya sejak pagi.
Selain sebagai contoh gerakan penghematan BBM, dengan naik ojek, ujar dia, kemacetan juga bisa dikurangi. Selain itu, dia mengaku waktu tempuh ke kantor juga lebih cepat dari mengendarai mobil dinas. Karena itu dia menghimbau anggota dewa pejabat lain mengikuti apa yang dilakukannya.
Meski tak seenak naik mobil sedan dinasnya, Muhaimin berjanji akan membiasakan melakukan hal itu. “Lebih panas sih, tapi ya biasa,” tuturnya. Dalam perjalanan, dia juga tampak mencopot jasnya karena berhadapan dengan terik matahari.
Mengenai banyaknya tukang ojek yang dibawa, Muhaimin mengatakan itu hanya seremonial saja. Para tukang ojek itu yang antusias mengantarnya, sampai sampai memakai atribut PKB segala.
“Saya bayar mereka Rp50.000,” candanya.
Dia menambahkan, dengan memakai ojek, juga akan membantu memberdayakan para tukang ijek yang berpenghasilan pas-pasan. Mendengar itu para tukang ojek menyambut denganterikan mendukung Muhaimin.
“Hidup tukang ojek, hidup Muhaimin. Tukang ojek dibelaiin Muhaimin,” teriak mereka.
Lukman Edy yang mendampingi Muhaimin menyatakan dengan menggunakan ojek akan menghemat Rp2,5 triliun dalam setahun. “Itu bisa membantu negara sekaligus rakyat kecil,” jelasnya.
Maka, dia menghimbau para pejabat dan pemilik mobil mewah untuk mengikuti gerakan itu. Dia sendiri dan Muhaimin akan konsisten melakukan hal itu.
Apa yang dilakukan Muhaimin ternyata mendapat sambutan beragam dari rekannya di DPR. Ketua DPR Agung Laksono, misalnya menanggapi dengan santai kampanye koleganya tersebut.
”Kan sudah ada Muhaimin. Itu bagus lah, karena menggambarkan penghematan,” kata Agung.
Menurut Agung apa yang dilakukan Muhaimin dan teman-temannya bisa dilihat sebagai upaya penghematan energi oleh DPR. Karena itu dia mempersilahkan jika ada anggota dewan lain yang mengikutinya.
“Ya mungkin anggota yang lain ada yang naik ojek, jalan kaki, dan naik sepeda,” tukasnya.
Namun, ada pula anggota dewan yang menanggapi sinis kampanye itu. Sekretaris Fraksi PDIP Ganjar Pranowo menilai apa yang dilakukan Muhaimin hanya sekedar kosmetika politik saja.
”Sebaiknya naik ojek jangan sekali-sekali saja. Karena kalau sekali-sekali saja itu hanya kosmetik. Muhaimin itu memang harus naik ojek karena dia butuh perhatian,” cibir Ganjar.
Ganjar mengaku tidak akan mengikuti langkah itu. Sebab untuk menghemat BBM, tidak harus dengan naik ojek, tapi bisa juga dengan cara lain.
“Motor kan juga menyedot BBM cukup tinggi,” tandasnya.