Cinta pada pandangan pertama. Itulah yang dirasakan Nelson Mandela saat melihat batik.
Interaksi Mandela dengan batik terjadi saat dia berkunjung ke Indonesia bulan Oktober 1990. Saat itu dia datang sebagai pimpinan organisasi Konggres Nasional Afrika. Presiden Soeharto yang menerimanya kemudian menghadiahkan baju batik kepadanya.
Sejak saat itu Mandela tergila-gila pada pakaian khas Indonesia itu. Saat kembali ke Indonesia tahun 1997, dia sudah jadi presiden Afrika Selatan dan dia mengenakan batik. Soeharto kaget saat itu melihat Mandela memakai batik.
Singkat cerita batik dan Mandela menjadi dua hal yang tidak terpisahkan. Berawal dari suka, lalu merasa nyaman dipakai, dan akhirnya menjadi identitasnya.
Tak bisa dipungkiri bahwa tokoh yang akrab dipanggil Madiba itu turut berperan memperkenalkan batik ke seantero jagad. Bahkan batik dikenal juga sebagai “Madiba’s Shirt”.
Konon, salah satu alasan Mandela memakai batik adalah untuk mendobrak etiket berpakaian ala Barat, di mana setiap acara resmi orang seolah wajib memakai setelan jas. Semua patuh, Mandela tidak. Dia memakai batik. Tak peduli acara formal, di forum PBB, ketemu kepala negara lain, dan lain sebagainya.
Lain Mandela lain tokoh atau pejabat Indonesia. Lihat saja tokoh atau pejabat Indonesia yang malah suka memakai jas di banding batik. Padahal batik ini asalnya dari negerinya bukan dari negeri Mandela. Lucunya, cara pakai jas orang Indoensia mayoritas salah atau tidak sesuai etiket atau pakem memakai jas. Ironis sekali.
Mandela memang berjiwa merdeka. Terima kasih telah ikut mencintai dan mempopulerkan batik.
Selamat Hari Batik Nasional