Ada yang bilang, asal ada uang semua hal bisa didapat dengan cepat. Cara instan dengan jalan pintas itu tidak hanya ada untuk urusan dunia nyata saja, tapi juga tersedia untuk dunia maya. Di twitter misalnya, ada jalan pintas untuk mendapat banyak follower yaitu: beli follower.
Jual beli follower twitter sudah lama dilakukan. Praktek ini muncul karena ada kebutuhan orang untuk memiliki banyak follower. Banyak orang yang ingin memiliki banyak follower. Karena bagi mereka, follower adalah ukuran sukses bermain twitter. Makin banyak follower, makin keren. Makin banyak follower, makin diperhitungkan di dunia twitter.
Banyak follower diidamkan, sebab dengan banyak follower mereka merasa populer. Popularitas memang menggiurkan. Bahkan ada label untuk orang yang populer di twitter yaitu: selebtwit. Bahkan banyak follower juga bisa membuat orang mendapatkan uang dengan cara menjadi buzzer. Karena itu kemudian banyak orang ingin mendapatkan banyak follower. Mulai dari yang mengemis untuk difolbek, sampai menempuh jalan pintas dengan beli follower.
Jalan pintas dengan membeli follower ini ditempuh karena memang tidak mudah mendapatkan banyak follower. Apalagi jika ingin dapat banyak follower dalam waktu singkat dan tidak perlu susah payah. Akhirnya problem ini yang kemudian ditangkap para penjual follower atau pelaku jasa penambah follower. Seperti bisnis yang lainnya, masalah menciptakan peluang, dan pemecah masalah akan mendapatkan uang.
Lalu bagaimana cara orang membeli follower? Ternyata caranya cukup mudah. Kita bisa dengan sangat mudah menemukan para penjual follower ini di berbagai forum online. Bahkan dengan googling saja akan muncul banyak lapak penyedia jasa tambah follower. Harganya? Tergantung berapa jumlah follower yang dikehendaki. Misalnya di sebuah forum jual beli, seorang penjual menawarkan harga Rp50000 untuk 1000 follower dan Rp150000 untuk 3000 follower. Bagi banyak orang ini adalah harga yang relatif murah.
Saat sudah sepakat dengan harga dan transaksi dilakukan, penjual follower akan segera membanjiri akun kita dengan follower. Dalam waktu singkat, akun kita tiba-tiba memiliki ribuan follower. Bahkan ada penyedia jasa yang sanggup menambah sampai ratusan ribu.
Selain cara itu, ada juga cara mendapatkan banyak follower dengan cara tukar guling akun. Istilah tukar guling ini saya pakai karena orang yang ingin mendapat banyak follower ini tidak mendapatkan follower dengan cara beli ke penjual jasa yang menambahkan follower ke akunnya. Dia mendapatkan banyak follower dengan cara membeli akun yang banyak followernya, kemudian dia mengganti username akun yang banyak followernya itu dengan username akun miliknya. Cara tukar guling ini bahkan jauh lebih cepat dibandingkan cara pertama.
Jual beli follower dan jual beli akun twitter memang dua praktek yang setali tiga uang. Sebuah akun twitter dijual belikan dengan dua alasan: nama akunnya menarik atau karena follower akun tersebut banyak. Bahkan sempat ada seorang tokoh yang membeli akun twitter yang banyak followernya dan kemudian mengganti usernamenya menjadi username tokoh tersebut. (baca di sini)
Lalu perlukah kita membeli follower? Manurut saya tidak perlu. Sebab biasanya follower yang dijual rata-rata adalah follower palsu (fake followers). Penjual jasa membuat banyak akun (ternak akun) dan ketika ada yang membeli jasanya akun-akun ini akan digunakan untuk memfollow akun kliennya itu. Si penjual bisa juga menggunakan engine khusus untuk membuat banyak following kepada akun tertentu.
Karena palsu, maka follower yang anda beli umumnya akan jadi tidak aktif atau inactive. Dia hanya akan menambah angka di kolom follower twitter anda, tapi tidak menghiraukan twit anda. Beda dengan orang dengan banyak follower asli, setiap twitnya akan mendapatkan banyak respon dan umpan balik.
Maka jika diibaratkan, pemilik follower palsu ini adalah seorang yang sedang pidato di hadapan massa. Tapi mayoritas massa itu bukan orang beneran, melainkan patung, boneka, dan semacamnya. Seolah manusia tapi bukan. Lalu buat apa anda pidato di hadapan patung?
Bukankah kita berbicara untuk didengar orang? demikian pula dalam ngetwit. Kita ngetwit untuk dibaca dan direspon orang. Kita ngetwit untuk berinteraksi dengan orang. Ngobrol dan berdiskusi. Karena sejatinya media sosial adalah sebuah percakapan.
Anda juga jangan berharap akan laku menjadi buzzer dengan follower banyak tapi palsu. Buzzer dibayar mahal untuk ngetwit bukan semata karena mereka punya banyak follower, namun karena followernya adalah orang asli yang diharapkan akan membeli produk yang diiklankan buzzer tersebut, atau ikut menyebar informasi dari sang buzzer tentang produk atau brand itu. Jika follower palsu, mana bisa. Ikut menyebarkan info saja tidak bisa, apalagi ikut membeli. Maka hanya brand atau agensi bodoh saja yang mau memakai buzzer dengan follower palsu.
Lalu bagaimana dengan cara kedua atau cara tukar guling? Sama saja. Banyaknya follower akun yang anda beli, karena mereka suka dengan twit atau konten itu. Jadi ketika tiba-tiba akun itu berganti username dan konten twit, mereka akan pergi. Sebagai contoh; ada akun yang ngetwit ramalan, dan memiliki banyak follower. Lalu akun ini dibeli orang atau lembaga politik dan diganti usernamenya dengan nama orang atau lembaga politik itu. Followernya pasti akan sadar, sebab tiba-tiba ada akun tak dikenal muncul di timelinenya. Setelah menyadari itu akun ramalan yang berubah jadi akun politik dia pasti akan meninggalkan. Sebab dia memfollow karena suka dengan twit ramalan bukan untuk dapat twit politik.
Ibarat sebuah pasar hewan yang ramai, lalu tiba-tiba diubah jadi pasar otomotif. Tentu saja pengunjung yang ke pasar untuk beli atau lihat hewan akan kabur dan tidak kembali lagi. Tapi mungkin masih ada sebagian yang tetap masuk dan melihat-lihat otomotif karena kebetulan suka hewan dan suka otomotif juga. Tapi tentu tidak sebanyak yang suka hewan.
Maka sebaiknya tidak perlu membeli follower. Sayang duitnya. Kalau mau punya banyak follower mending melakukannya dengan cara alamiah. Misalnya; rajin-rajinlah ngetwit yang menarik. Berbagi ilmu, tips, dan sebagainya. Biasanya orang akan ramai-ramai memfollow akun-akun yang berisi informasi yang berguna bagi mereka.
Membuat akun yang unik, menarik, dan menghibur biasanya juga akan membuat kebanjiran follower. Lihat saja akun-akun lucu-lucuan, akun parodi, dan sebagainya. Saya sendiri pernah membuktikan membuat akun lucu-lucuan dan dalam waktu singkat puluhan ribu follower memfollow akun saya itu.
Rajin memfollow orang bisanya juga akan menambah follower. Banyak orang yang biasanya membalas memfollow saat kita memfollow mereka. Jangan pelit follow orang. Bagaimana kita mau difollow orang, kalau kita sendiri pelit memfollow. Informasikan akun anda kepada teman-teman anda. Biasanya orang mau memfollow temannya di dunia nyata.
Masih banyak cara lainnya yang biasa dilakukan untuk mendapatkan banyak follower. Silahkan tanya kepada mereka yang lebih ahli soal ini. Saya tidak terlalu ahli karena saya juga bukan orang yang memiliki banyak follower. Tapi kalau boleh menyarankan, saya menyarankan agar anda tidak perlu buang buang duit dengan beli follower, dan akhirnya mendapatkan follower palsu.
Kecuali memang jika anda membeli follower untuk keren-kerenan saja. Agar tampak populer, tapi tentu popularitas semu. Sebab penggemar anda tidak nyata adanya. Tapi membeli follower dan memiliki banyak follower palsu sah-sah saja, jika anda memang suka dengan kepalsuan. Seperti halnya banyak orang yang suka tampil cantik dengan operasi wajah, tampil seksi dengan operasi payudara atau bokong, dan sebagainya.
Tapi satu hal yang perlu dicatat: kebanyakan orang tidak suka kepalsuan. Yang asli dan alami tetap lebih baik daripada yang palsu.
Jakarta, 6 Mei 2014