Malam itu aktivitas Kantor DPP PKB terlihat normal saja. Beberapa petugas sekratariat masih terlihat beraktifitas seperti biasa. Tak banyak, sebab sebagian sedang berada di dapil masing-masing.
Namun suasana Jumat tengah malam itu berubah menjadi istimewa dengan datangnya beberapa tamu. Tamu istimewa ini datang jauh dari negeri seberang. Mereka adalah rombongan politisi Malaysia. Rombongan dari neferi jiran yang menyambangi PKB berasal dari partai oposisi dan partai pemerintah Malaysia seperti Partai Gerakan Rakyat (PGRM) dan Partai Keadilan Rakyat (PKR).
Rombongan yang hadir antara lain, PGRM diwakili oleh politisi muda Ng Yeen Seen dan PKR diwakili oleh sub prime council Zaliha Mustafa. Turut serta dalam rombongan Leong Lai Ming dari lembaga polling Merdeka Center for Opinion Research.
Di kantor mungil yang ada di daerah Menteng itu, mereka kemudian di sambut oleh Kepala Kesekretariatan PKB Darussalam, Wasekjen PKB Daniel Johan dan Prasiddha Ngartjojo.
Dalam suasana yang cair para aktivis muda parpol lintas negara itu kemudian berdiskusi dan berbagi pengalaman. Dalam diskusi para politisi negeri jiran rupanya ingin mempelajari pemilu di Indonesia.
“Kami sengaja memilih dua partai besar ini untuk mendapatkan gambaran tentang sistem kerja mereka dalam menyambut pemilu serta sistem pemilu yang diterapkan di Indonesia,” kata Zaliha Mustafa.
Dalam diskusi, Zaliha mengatakan dari aspek prosedural, demokrasi di Indonesia lebih baik dari pada di negerinya. Hanya saja, dia meragukan efektivitas demokrasi di Indonesia lantaran mayoritas penduduk Indonesia masih berpendidikan rendah.
Hal ini diperparah dengan sistem pemilunya. “Cara memberikan suara sangat rumit,” ujarnya.
Kemudian Wasekjen DPP PKB Prasiddha Ngartjojo memberikan penjelasan tentang sistem pemilu di Indonesia. Dia juga menjelaskan tentang kiprah PKB dalam politik di Indonesia.
Dia menilai diskusi antar aktivis partai tersebut sebagai sesuatu yang positif. “Sebagai sesama aktivis partai kami saling belajar satu sama lain. Kedua partai asal Malaysia itu merupakan mitra internasional PKB dalam forum partai-partai di Asia,” tandasnya.
Kunjungan dari luar negeri untuk belajar pemilu bukan yang pertema bagi PKB. Tiga hari sebelumnya serombongan wartawan Amerika Serikat (AS) juga menyambangi kantor DPP PKB untuk hal serupa.
Para wartawan media besar AS itu seperti Walstreet Journal, Los Angeles Times, Washington Post, The Economist, Fox Television, CNN, dan lain-lain itu juga mendiskusikan berbagai masalah dengan pengurus PKB terutama mengenai pemilu 2009.
Mereka diterima dan berdiskusi dengan Wasekjen DPP PKB Helmy Faishal Zaini. “Mereka sengaja berkunjung ke kantor PKB dalam rangka silaturahim dan ingin tahu bentul demokrasi dan pemilu 2009,” kata Helmy, usai menemui mereka kala itu.
Helmy mengatakan dalam diskusi banyak hal yang digali tentang demokrasi Indonesia. Mereka juga mendiskusikan mengenai PKB dan partai Islam.
“Kita banyak diskusi tentang ideologi partai dan sebagainya,” ujarnya.