Adam hidup bahagia di dalam surga. Dia semakin bahagia saat Allah menciptakan Hawa sebagai pendampingnya untuk hidup bersama menikmati keindahan Surga yang elokknya tak terhingga. Sampai suatu waktu datang seekor ular yang berbisik kepadanya.
Awalnya Adam cuek saja. Namun dari mulut ular ini keluar Iblis. Iblis yang sebelumnya terusir dari Surga karena tidak mau sujud kepada Adam ini menyusup ke Surga dengan masuk ke mulut ular itu.
“Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi Malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)” kata Iblis (QS. Al A’raf : 20)
Mbahnya Setan ini menyampaikan hoax pada Adam agar Mbahnya Manusia itu berbuat salah dan akan diusir pula dari Surga. Seperti dirinya yang terusir dari sana dan terkutuk selamanya karena kesombongannya tidak mau sujud pada Adam karana adam terbuat dari tanah, sementara dirinya terbuat dari api.
Seperti hoax di kemudian hari, hoax yang disampaikan dengan meyakinkan akan mudah diterima. Maka Adam pun termakan juga. Padahal Allah sudah pernah berpesan pada Adam sebelumnya agar tidak mendekati pohon terlarang.
“Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu Termasuk orang-orang yang zalim.” (QS. Al Baqoroh : 35)
Adam memang sempat ragu, tapi Hawa duluan percaya dan memakan buahnya. Lalu bilang tidak terjadi apa-apa pada dirinya. Adam pun kemudian ikutan. Setelah Adam makan juga, tiba-tiba ditampakkan pada keduanya auratnya. Keduanya malu dan berusaha menutupinya dengan daun-daunan.
Singkat cerita Adam dan Hawa dinyatakan bersalah melanggar larangan Tuhannya dan terusir dari Surga dan jatuh ke dunia. Di dunia fana yang tentu keindahannya tidak ada apa-apanya di bandingkan Surga.
Adam menyesal sekali atas perbuatannya setelah mendengar info hoax dari Iblis. Alih-alih akan kekal, Adam dan Hawa justru hidup di dunia yang penuh kefanaan.
Di dalam doanya yang terkenal itu Adam menyalahkan dirinya yang mudah percaya bujuk rayu Iblis dan meminta ampunan Tuhan.
“Robbana dholamna anfusana wailam tagfirlana watarhamana lana kunnana minal khosirin”
“Ya Allah , kami telah mendholimi pada diri kami sendiri, jika tidak engkau ampuni kami dan merahmati kami tentulah kami menjadi orang yang rugi” (QS. Al A’raf 7 : 23)
Itulah hoax pertama dalam sejarah umat manusia. Serta akibat yang ditumbulkannya.
Semoga kita anak cucu Adam bisa mengambil hikmah atau pelajaran berharga darinya.
Selamat Hati Jumat.
(sumber gambar kaligrafi: hidayatullah)