Jika anda seorang muslim dan ada demo anti-muslim yang dilakukan oleh para islamofobia, apa yang akan anda lakukan? Zakia Belkhiri, gadis Belgie berusia 22 tahun menberikan contoh yang menarik.
Saat Kelompok Sayap Kanan Flemish Interest melakukan demo anti-muslim, Zakia yang mengenakan jilbab lewat dan selfie di depan mereka. Apa yang dilakukan Zakia secara jenaka ini dianggap menarik.
Foto Zakia yang sedang berselfie di depan pendemo yang dijepret oleh Jürgen Augusteyns pun menjadi viral, dan mayoritas berpendapat dia berhasil mengalahkan kampanye kebencian kelompok sayap kanan tersebut. Selfia Zakia meruntuhkan kampanye kebencian Flemish Interest.
Melihat aksi Zakia itu, saya berfikir bahwa sebenarnya aksi selfie dia memiliki makna yang lebih dalam. Karena jika membaca sejarah kamera, akan diketahui bahwa benda yang kini lekat dengan keseharian manusia itu ditemukan atas jasa besar seorang ilmuwan Islam.
Jadi saat selfie di depan demonstran anti-muslim, Zakia sama saja dengan memberikan pesan: l”ihat, ini saya sedang selfie dengan kamera yang ditemukan orang Islam, anda juga memakainya kan?” Meski mungkin hal itu tidak terpikir oleh Zakia saat itu.
Ilmuwan Islam yang berjasa besar dalam penemuan kamera itu adalah Abu Ali Al-Hasan Ibnu al-Haitham atau Ibnu Al Haitsami (di Barat dikenal juga sebagai Alhazen). Pria kelahiran Basrah, Irak (pusat peradaban Islam) ini adalah seorang ahli mata dan ilmu optik.
Di abad kesebelas masehi dia menyempurnakan teori Bathlemus tentang mata dan pantulan cahaya. Dia juga melakukan banyak riset yang kemudian melahirkan temuan yang memberi petunjuk menciptakan kamera (camera obscura).
Dengan penemuannya itu Al Haitsami telah mendahului ilmuwan italia Leonardo da Vinci dan De la Borta dengan selisih lima abad. Sejarah kamera akan pincang tanpa mencantumkan namanya.
Memang banyak yang tidak mengenalnya, karena kamera modern memang kemudian dikembangkan bangsa Barat dan Jepang. Namun orang Barat pun memgakui jasanya, karena memang mereka banyak belajar dari ilmuwan muslim dahulu.
Hal itu bisa dibaca dalam buku Nicholas J Wade dan Stanley Finger dalam karyanya berjudul “The eye as an optical instrument: from camera obscura to Helmholtz’s perspective”. Media terkemuka Inggris, The Independent juga sempat membuat tulisan mengenai bagaimana para inventor muslim mengubah dunia. Dari 20 penemuan ilmuwan muslim yang ditulis, camera obscura yang menjadi cikal bakal kamera modern adalah salah satunya.
Jadi adalah aneh jika anda sekarang hobi jeprat-jepret, selfa-selfi, tapi fobia terhadap Islam. Karena kamera anda itu ada atas sumbangsih besar ilmuwan muslim. Juga saat anda menguploadnya untuk pamer di social media, anda juga perlu tahu bahwa tanpa Algoritma, yang ditemukan Al Khwarizmi, social media juga tidak mungkin ada.
Semoga sekelumit sejarah ini bisa membuka mata dan menjadi obat bagi saudara-saudara kita yang sedang mengidap penyakit islamofobia. Semoga juga menambah wawasan para ustaz yang suka mengharamkan kamera atau selfie, dengan alasan yang terlalu sempit dan “hitam-putih”.