@KratonWedding: Cara Baru Memaknai Tradisi

wartawan yang meliput pernikahan (@KratonWedding)

Beberapa hari ini, timeline twitter saya diramaikan oleh dua hal berbeda yang sama-sama menjadi pemberitaan di mana-mana. Pertama adalah soal reshuffle kabinet, dan yang kedua adalah soal pernikahan putri bungsu Sri Sultan Hamengkubuwono X. Saya kemudian menemukan yang unik soal pernikahan agung di Kraton itu di twitter.

Ini bukan saja soal pernikahan ini ramai dibicarakannya saja, namun ada yang lebih menarik. Rupanya, pernikahan yang akan digelar empat hari dimulai hari Minggu (16/10/11) hingga hari Rabu (19/10/11) itu, memiliki akun twitter resmi. @KratonWedding, inilah akun resmi pernikahan Gusti Kanjeng Ratu Bendara dengan Kanjeng Pangeran Haryo Yudanegara.

Akun ini memakai nama Kraton Yogya Wedding dan avatar lambang Kraton Ngayogyokarto Hadiningrat. Di keterangan Bio, akun ini menyebutkan diri sebagai akun resmi: Official twitter account of Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat Royal Wedding GKR Bendara & KPH Yudanegara. Rupanya panitia pernikahan kraton rupanya tidak mau kalah dengan Royal Wedding Kerajaan Inggris beberapa waktu lalu. Ini terlihat kata “wedding” yang dipakai, bukan kata “pernikahan”, atau istilah lain yang digunakan kraton untuk pernikahan. Nama akun ini juga bisa dibaca sebagai keseriusan pihak panitia untuk membidik khalayak media sosial yang lebih akrab dengan kata “wedding”, apalagi semenjak ramai-ramai Royal Wedding Pangeran William dan Kate Midelton.

@KratonWedding

Akun resmi pernikahan kraton ini menurut saya unik. Meski terkesan meniru Royal Wedding, namun tidak bisa disamakan. Sebab akun ini “dipegang oleh orang dalam”, sehingga bisa melakukan livetwit dengan menyajikan laporan maupun gambar suasana di dalam, termasuk yang luput oleh mata media. Ini tentu berbeda dengan akun @RoyalWedding yang tidak resmi dan tak sedetail Kraton Wedding dalam menjelaskan ritual dan filosofinya.

Selain livetwit, @KratonWedding juga menyediakan foto-foto menarik seputar prosesi yang anda bisa lihat di akun twitternya atau ke sini atau di sini. Tak hanya itu, bagi anda pengguna Apple, foto-foto dan keterangan prosesi juga bisa diintip melalui instagram dengan akun KratonWedding.

Setelah melihat-lihat, bagi saya akun ini luar biasa. Sebab dia bukan hanya sekedar akun yang memfasilitasi khalayak media sosial untuk mengintip pernikahan agung, namun juga sebuah cara baru memaknai tradisi. Akun ini menjabarkan seluk-beluk budaya Jawa yang ada di pernikahan itu dengan gamblang.

Terus terang, saat mengikuti twitnya, saya menyadari bahwa ternyata sebagai orang Jawa, banyak pengetahuan tentang budaya Jawa yang belum saya ketahui. Misalnya saja soal Tari Bedoyo yang ternyata ada yang khusus untuk pernikahan. Saya kira selama ini tari Bedoyo cuma ada Bedoyo Ketawang saja. Lalu ada juga soal baju lurik atau baju tradisional bergaris yang biasa dipakai abdi dalem.

@KratonWedding

Saya baru tahu kalau wartawan laki-laki yang meliput wajib memakai baju ini. Sedangkan wartawan perempuan memakai kebaya tanpa sanggul besar. Saya juga baru tahu bahwa baju lurik ini namanya “Lurik Telupat” karena jumlah garisnya selang-seling antara tiga (telu) dan empat (papat) garis.

Nah kalau saya yang orang Jawa saja mendapat banyak pengetahuan soal tradisi Jawa yang unik dan luhur melalui akun ini, anda yang bukan orang Jawa pasti dapat lebih banyak lagi. Keagungan dan keunikan budaya Jawa yang penuh simbol dijelaskan dengan menarik melalui akun ini. Inilah cara baru memaknai tradisi.

Salut untuk panitia pernikahan kraton yang sukses memanfaatkan kekuatan sosial media untuk perhelatan agung itu. Bagi anda para twips dan khalayak sosial media, akun ini layak diikuti dan menjadi referensi sembari mengikuti prosesinya melalui layar televisi atau media lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *