Life Cycles: Bukan Film Sepeda Biasa

Foto: Pinkbike.com

Ketika seorang teman merekomendasikan untuk menonton film “Life Cycles”, yang terbayang di benak saya ini adalah film layaknya film sepeda kebanyakan. Saya menebak-nebak bahwa film itu isinya paling cuma adegan lompat-lompatan akrobatik dengan sepeda yang diselingi dengan sedikit profil dan wawancara sang pesepeda. Itulah biasanya yang kita temui di film sepeda.

Namun kemudian saya merasa tebakan saya meleset, ketika saya menyasikan thriller “Life Cycles” di Youtube. Film sepeda yang satu ini tampaknya berbeda dengan film sepeda biasa. Saya semakin penasaran dan akhirnya mencari film itu untuk menonton versi lengkapnya. Akhirnya setelah menonton film itu secara penuh, saya kemudian berkata dalam hati bahwa anggapan saya salah. Ini rupanya bukan film sepeda biasa.

Ya. Film “Life Cycles” memang bukan seperti film sepeda kebanyakan. Film yang diproduksi Stance Films tahun 2010 ini memang luar biasa bagus. Tak heran, produsen part sepeda kondang Shimano, produsen sepeda kondang Scott, dan situs sepeda Pinkbike.com ikutan andil dalam produksinya.

Setidaknya cap bagus, bukan subjektifitas saya saja. Beberapa penghargaan yang disabet film ini juga membuktikan bahwa film ini memang bagus. Beberapa penghargaan yang diraih film ini antara lain: Best Director, Best Film, Cinematography, X-Dance Film Festival (2011), Best Film Vancouver International Mountain Film Festival (2011), People’s Choice Bovec Outdoor Film Festival, Official Selection Banff Mountain Film Festival, Beijing International Film Festival (2011), 5 Point Film Festival (2011), Shaff Film Festival (2011).

Film yang berdurasi 46:58 menit ini memang sangat indah ditonton. Aksi-aksi akrobatik downhill dan dirtjump yang memukau, dipadu dengan sinematografi yang sangat indah. Kalau boleh dibilang, salah satu kekuatan film ini memang dari sisi sinematografinya. Salah satu adegan bahkan menunjukkan sebuah track sepeda yang sama namun gambar berganti di empat musim. Gradasi itu ditunjukkan dalam satu frame dan terlihat sangat memukau.

Tapi bukan hanya sinematografi saja yang membuat film ini bagus. Hal lain yang membuat film ini bagus adalah filosofinya. Seperti judulnya yang artinya siklus hidup, film ini memang memaparkan filosofi tentang siklus hidup dalam narasi yang sangat kuat. Ini bisa dibaca sebagai siklus hidup sepeda atau siklus hidup manusia. Film ini menceritakan dan menggambarkan bahwa sepeda dan manusia memiliki siklus hidupa yang serupa. Lahir-beraktivitas-kadang sakit-lalu bangkit lagi-sampai akhirnya mati.

Film ini menurut saya paket komplit. Cerita yang penuh makna ada, aksi akrobatik juga ada, dan ada juga tayangan bagaimana produksi sebuah sepeda dan perbaikan part-part sepeda. Selain itu musik latar dan pemandangan alamnya juga bagus banget. Intinya kuat secara cerita dan penggambaran.

Silahkan ditonton, dan setelahnya saya yakin anda akan sependapat dengan saya bahwa film ini memang luar biasa. Bagi anda yang biasa menonton film sepeda lainnya, saya yakin film ini berbeda dengan film yang biasa anda tonton. karena ini bukan film sepeda biasa.

One comment to “Life Cycles: Bukan Film Sepeda Biasa”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *