Salah Kaprah “Ilmu Pengetahuan”

LIPISetiap lewat Jalan Gatot Subroto Jakarta, dan melewati Kantor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), saya selalu teringat sesuatu. Bukan bentuk gedungnya yang bundar dan unik yang membuat saya teringat sesuatu, tapi nama lembaga ini.

Nama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia selalu mengingatkan saya bahwa ada yang salah di sana. Nama itu mengingatkan bahwa ada sebuah salah kaprah yang sangat sering kita jumpai dalam berbagai tulisan. Salah kaprah itu terletak pada: “ilmu pengetahuan”.

Ilmu pengetahuan adalah sebuah salah kaprah. Sebab sebenarnya ilmu dan pengetahuan itu berbeda. Bahkan dalam Bahasa Inggris istilahnya juga berbeda. Ilmu itu science, sementara pengetahuan itu knowledge.

Namun di sini, sudah sejak lama kita salah kaprah menterjemahkan science menjadi ilmu pengetahuan. Padahal seharusnya science itu diterjemahkan menjadi ilmu, saja. Tapi salah kaprah ini sudah lama terjadi dan mengakar. Istilah ilmu pengetahuan akan sering dan dengan mudah kita jumpai di mana-mana.

Sejak Sekolah Dasar (SD) kita sudah dikenalkan dengan istilah ini, seperti: ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, dan lain sebagainya. Bahkan di buku diktat S2 sebuah universitas negeri papan atas pun, istilah salah kaprah ini tetap dipakai. Jadi jangan heran jika banyak orang awam menggunakan istilah salah kaprah ini, karena yang terpelajar di kampus pun juga tak luput melakukan kesalahan ini. Bahkan sebuah lembaga riset seperti LIPI yang berisi banyak cendikiawan pun tak luput atas kesalahan yang sama.

Lalu bagaimana penjelasan beda antara ilmu dan pengetahuan ini?

Untuk menjawab ini saya harus mengingat kembali saat-saat ketika saya sedang mengikuti mata kuliah Filsafat Ilmu dulu. Di sana jelas sekali diterangkan bedanya ilmu dan pengetahuan. Pengetahuan adalah apa yang diketahui manusia melalui panca inderanya, atau hasil upaya manusia untuk menjadi tahu. Common sense termasuk dalam pengetahuan ini.

Sementara ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dengan metode tertentu. Sederhananya adalah bahwa semua ilmu adalah pengetahuan, tapi tidak semua pengetahuan adalah ilmu. Sebab untuk disebut ilmu, ada beberapa syarat antara lain: sistematis, objektif, dan dapat dipertanggung jawabkan atau bersifat universal.

Sebuah ilmu selain merupakan kesatuan teori, juga harus terbuka untuk diteliti dan dinilai oleh orang lain sehingga hasilnya bersifat universal. Ilmu harus objektif atau intersubjektif. Sedangkan pengetahuan tidak mensyaratkan hal tersebut.

Sebagai contoh sederhana; manusia perlu makan untuk hidup, ini adalah pengetahuan. Dari sini kemudian ada penelitian mengapa manusia perlu makan, dan apa pengaruh makanan dalam kehidupan manusia, apa saja yang baik dan tidak baik dimakan manusia, bagaimana manusia mencerna makanannya, dan lain sebagainya. Lalu muncullah ilmu biologi, ilmu kedokteran, dan lain-lain.

Itulah singkatnya beda antara ilmu dan pengetahuan. Saya tidak hendak menjelaskan secara rinci hal tersebut di sini. Jika mau tahu lebih lanjut, silahkan ikut kuliah atau cari dan baca buku-buku tentang filsafat ilmu atau epistemologi.

Tujuan tulisan ini hanya sekadar agar anda jadi tahu bahwa ilmu dan pengetahuan itu beda, dan diharapkan ke depan tidak kembali salah kaprah menterjemahkan science jadi ilmu pengetahuan seperti yang selama ini umum terjadi. Semoga bermanfaat.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.