Pagi-pagi saat buka TikTok muncul video teman saya Rega alias Wak Rega alias Ozy Si Manis Jembatan Ancol yang sedang meniti karir menjadi seleb TikTok. Rega mengomentari video seseorang yang sedang membahas perdebatan soal profesi Social Media Specialist.
Lalu Rega, yang namanya melambung setelah ribut dengan akun HRD Muda itu, mengomentari video orang tadi. Saya kemudian penasaran melihat video orang tadi dan menyimaknya.
Banyak hal yang bisa dikoreksi sih. Belum lagi channelnya mencantumkan jabatan sebagai digital marketing strategis, lalu videonya banyak ngajarin cara bikin konten, cara viral, tapi videonya tidak viral dan followersnya cuma enam orang. Tapi saya tidak akan bahas itu, biar Rega saja yang melakukannya. Kan disebut suhu sama dia haha.
Cuma satu hal yang mengganjal, dan perlu saya koreksi, karena hal ini juga jamak dilakukan orang lain saat membahas social media. Bisa dibilang ini sudah menjadi salah kaprah.
Apa itu? Di video itu, orang tersebut menulis sosial media berkali-kali. Ini salah kaprah. Karena tidak ada itu sosial media. Yang ada social media (Bahasa Inggris) atau media sosial (Bahasa Indonesia).
Salah kaprah ini banyak dan sering saya temukan. Baik sekedar di tulisan ringan sampai di presentasi penting perusahaan.
Mereka yang salah kaprah menulis sosial media mengira itu adalah terjemahan Indonesia dari social media. Karena social media memang dibacanya sosial media. Dari situ lalu mengira terjemahan social media itu sosial media.
Padahal itu salah. Terjemahan yang benar adalah media sosial. Menerjemahkan social media jadi sosial media itu seperti menerjemahkan red car jadi merah mobil, bukan mobil merah.
Dalam penyebutan singkatannya juga banyak yang salah. Karena banyak yang menulis sosmed. Padahal harusnya social media disingkat jadi socmed. Atau kalau Bahasa Indonesia ya media sosial atau medsos.
Inilah pentingnya memahami Bahasa Indonesia. Bagus sih meningkatkan skill bahasa asing, tapi bahasa sendiri jangan lupa.
Jangan orang salah atau tidak sempurna berbahasa asing diserang, sementara salah bahasa sendiri pada abai. Yang begitu itu kalau kata para aktivis namanya mental terjajah hehe.
Orang di video tadi hanya satu dari sekian banyak orang yang sudah ndakik-ndakin ngomongin social media tapi yang basic saja, soal istrilah, masih salah. Bahkan saya pernah lihat ada presentasi keren dan canggih membahas socmed pun sering ada salah kaprah itu di dalamnya.
Maka saran saya, sebelum ketinggian membahas socmed, mending benahi dulu kesalahan-kesalahan basic begini. Sebelum sibuk mengoreksi kesalahan-kesalahan, yuk kita koreksi dulu salah kaprah ini.
Semoga dengan membaca tulisan ini semua jadi tahu bahwa sosial media atau sosmed itu salah. Yang benar adalah social media disingkat socmed atau media sosial disingkat medsos.