Di tulisan saya sebelumnya tentang sandangan Pakualaman, memunculkan beberapa informasi yang menarik.
Yang pertama, informasi dari Mas Victor Mh bahwa sandangan yang selama ini dikenal sebagai sandangan Pakualaman, sebenarnya adalah sandangan Yogya yang tidak begitu dikenal khalayak, yaitu sandangan gayaman kagok. Entah mengapa sandangan kagok kombinasi Yogya-Solo itu, belakangan dikenal sebagai sandangan Pakualaman.
Bahkan juga dikenal demikian di kalangan para mranggi, bahwa itu sandangan Pakualaman. Mungkin karena banyak pihak Pakualaman yang memakai sandangan itu?
Informasi ke dua, dan ini penting sekali, dari Bapak Suryonuradyo Tejoningrat dari Puro Pakualaman. Menurut beliau, di era Paku Alam (PA) X, Pakualaman akan memiliki gaya sandangan sendiri.
Bahkan saat ini, sudah ada warangka gayaman gaya Pakualaman yang sudah disahkan KGPAA Paku Alam X. Sandangan ini didesain oleh GPH Hario Harimurti (Gusti Hari), yang merupakan adik dari PA X.
Bentuknya seperti di foto terlampir. Foto dari Bapak Suronuradyo Tejoningrat itu adalah pusaka nDalem yang bergelar Kyai Surengjurit (Prajurit Tangguh).
Model sandangannya kombinasi atau mengandung unsur gaya Yogya-Solo. Model warangka gayaman seperti ini, saya sebelumnya juga sempat melihat beredar dan di posting beberapa teman di group-group sebagai warangka pakualaman, tapi dengan deder yang berbeda-beda.
Di foto Kyai Surengjurit itu juga kita bisa lihat bentuk deder Pakualaman yang resmi di era PA X. Bentuknya juga gabungan Solo-Yogya.
Selain itu, pendoknya juga mengambil gaya berbeda dari pendok Yogya yang banyak beredar. Di mana ukirannya hanya dibuat di bagian atas saja. Lalu di bagian belakang diukir simbol PA X.
Masih menurut Bapak Suronuradyo Tejoningrat, sandangan Pakualaman ini akan dipakai khusus untuk keluarga dan abdi dalem era PA X. Namun desain sebelumnya, atau yang juga dikenal sebagai Warangka Yogya kagok, atau yang bersandangan gaya Yogya atau Solo juga masih boleh dipakai. Hanya saja untuk pemberian Pusaka dari KGPAA PA X kepada keluarga dan atau abdi dalem warangka gayamannya menggunakan desain ini.
Bagaimana dengan warangka Branggah Pakualaman?
Karena selama ini, warangka ini juga jadi pertanyaan. dan jika dilihat dari foto-foto dokumentasi, misal foto Jumenengan PA X, keris pusaka yang dipakaikan ke beliau berwarangka Ladrang Solo.
Nah di era PA X ini rupanya juga sedang didesain oleh Gusti Hari juga warangka branggah Pakualaman. Branggah Pakaman ini bocorannya desainnya juga gabungan Yogya-Solo, tapi yang “klasik”.
Seperti apa bentuknya? Kita tunggu saja informasi selanjutnya.
Menurut saya sandangan resmi Pakualaman di era PA X ini menarik. Sebab akan mengakhiri simpang siur soal sandangan Pakualaman, serta akan menambah kaya khazanah sandangan keris Jawa khususnya dan warangka pusaka pada umumnya.