Di milis komunitas sepeda saya diposting sebuah berita kehilangan sepeda. Berita ini menarik perhatian saya. Yang menarik bukan hilangnya sebuah sepeda, tapi modus operandi pelakunya.
Diceritakan bahwa si empunya sepeda habis keluar ke warung dengan sepeda Poligon yang baru dibelinya beberapa hari. Sampai di rumah, dia memarkir sepedanya di pagar depan rumah.
Dia lalu membuka rolling dor garasi yang jaraknya kurang dari 4 meter dari sepedanya. Ketika rolling dor terbuka dan dia menoleh ke sepedanya, ternyata sudah tidak ada. Padahal cuma sebentar dia berpaling.
Alhasil paniklah dia dan berlari ke sana-kemari. Dia terus mencari sambil heran kok cepat sekali sepedanya hilang. Di kompleknya bertemulah dia dengan seseorang yang mengenali ciri-ciri sepedanya.
Dari kesaksian orang tersebut didapatilah keterangan bahwa sepedanya dibawa dua orang yang berboncengan sepeda motor. Akhirnya dia dibantu temannya mengejar sang pencuri namun tak berhasil dan kehilangan jejak.
Nah, pelajaran yang dapat diambil dari kisah nyata itu adalah: jangan sesekali lengah dengan sepeda kita. Buktinya sedikit berpaling saja, sepeda sudah dijinjing maling.
Apalagi saat ini, sepeda dibuat dengan teknologi tinggi sehingga bobotnya cukup ringan. Bahkan sepeda-sepeda mahal juga menekankan ringannya bobot sepeda.
Hal ini tentu saja di lain sisi akan menguntungkan maling. Walau anda kunci rodanya, maling akan dengan mudah menjinjingnya. Apalagi jika malaingnya pakai motor atau mobil. Maka sebaiknya saran saya kunci sepeda anda dengan benda yang tidak bergerak. Misalnya pagar, tiang, dan sebagainya.
Selain itu, saat anda mengunci sepeda, pastikan barang-barang atau aksesoris sepeda yang mudah dicopot anda copot dan bawa. Sebab maling juga mengincar aksesoris sepeda seperti lampu, spidometer, dan lain-lain.
Adik saya contoh korbannya. Saat bersepeda ke kampus dan memarkir sepedanya di kampus, pulang-pulang lampunya hilang. Tas sadel yang biasanya berisi tools dan ban cadangan juga sebaiknya jangan ditinggal.
Selain itu, kalau bisa anda memarkir sepeda di tempat yang mudah diawasi, baik oleh anda sendiri maupun tukang parkir atau security. Ini juga akan mencegah aksi pencurian atau pengerusakan.
Memarkir sepeda memang terlihat sepele, tapi ini sangat penting dan vital. Jika hilang kita akan rugi. Masih untung jika sepedanya murah, bagaimana kalau sepeda anda harganya di atas Rp10juta? tentu menyesakkan bukan?
Apalagi sekarang maling sepeda sudah mulai tahu bahwa sepeda itu mahal dan ada yang lebih mahal dari motor. Ditambah memaling sepeda juga lebih mudah daripada memaling motor.
Soal pemasaran? maling juga punya banyak tempat. Mulai dari langsung ke konsumen sampai di sentra-sentra penjualan sepeda bekas. Salah satu lokasi yang diduga sering dijadikan lokasi penjualan sepeda sepanyol (separo nyolong) adalah daerah Pasar Rumput Manggarai.
Banyak pesepeda tahu, makanya jika ada yang hilang selalu dicari ke sana. Sebagian juga sengaja cari barang atau part murah di sana. Untuk yang sengaja mencari part curian murah, saya sarankan jangan deh, bayangkan jika itu sepeda anda yang dicuri dan dimutilasi.
Ya, intinya berhati-hatilah, jangan pernah berpaling dari sepeda anda..meskipun sedikit saja..
Semoga bermanfaat