Keputusan saya untuk menulis kegelisahan soal Track Hutan UI rupanya tidak sia-sia. Tulisan saya yang berjudul Bersepeda di Hutan UI Dihalang-halangi? Akhirnyan sampai ke pihak yang berwenang di UI. Ini semua atas bantuan Om Toto Sugito, Ketua Umum Bike to Work (B2W) Indonesia yang membantu menyampaikan ke pihak UI.
Om Toto membaca tulisan saya dari tulisan yang saya posting di website B2W Indonesia. Kebetulan tulisan saya di sana mendapat banyak perhatian dari member B2W dan dapat rating tinggi. Lalu Om Toto yang juga penikmat sepeda gunung ini mengaku prihatin. Maklum, Om Toto juga salah satu penikmat Trek Hutan UI tersebut.
Dalam kolom komentar di tulisan atau note saya di website tersebut Om Toto menulis:
Om Dian dan sahabat B2Wers & MTBers semua, mohon maaf saya baru baca berita ini, saya ikut prihatin dan sedih membacanya, krn saya sendiri termasuk penikmat track hutan UI,
Saya akan berupaya menanyakan hal ini kepada petinggi di Rektorat UI yg terkait dengan lingkungan UI, segera saya akan kabarkan perkembangannya s, sebelum kita sampaikan surat terbuka ke Rektor UI.
Terima kasih.
Membaca itu saya tentu saja senang dan mengucapkan terima kasih. Karena memang tujuan tulisan saya itu agar masalah tersebut menjadi perhatian dari pihak UI. Saat menulis, saya berharap aka nada orang UI yang membaca atau orang lain yang meneruskan ke pihak UI. Sudah banyak yang berjanji menyampaikan, namun tak juga ada kabarnya.
Tapi Om Toto lain, tak lama setelah berjanji, Om Toto kembali menulis komentar dan memberitahukan bahwa dia baru saja menyampaikan apa yang saya tulis ke pihak UI. Berikut komentar dari Om Toto:
Om Dian, saya tadi sudah bicara dengan Direktur Umum & Fasilitas yang punya wewenang atas seluruh area UI. Informasi yang didapat dari beliau , khusus untuk area hutan kota UI yang bertanggung jawab ada 3 pihak ; UI sendiri, DKI bagian Dinas Hutan & Pengihauan dan Departemen Kehutanan, jadi beliau akan mengumpulkan informasi langsung di lapangan kondisi yang terjadi sebenarnya seperti apa.
Selama memang kita semua ikut melestarikan hutan kota UI tersebut melalui kegiatan sepeda gunung di hutan tsb, beliau dan UI khususnya kan mendukung dan memfasilitasi kegiatan kita.
Mudah2an dalam waktu dekat akan ada jawaban mengenai permasalahan yang kita semua hadapai & InsyaAllah Track MTB UI akan diresmikan oleh pihak UI yang selama ini ternyata belum resmi menurut pihak UI.Terima kasih & mohon doanya.
Salam Berjuta Sepeda !
Toto Sugito
Saya sangat gembira dengan kabar tersebut. Pertama, karena saya kegelisahan ini ternyata mendapat tanggapan dari pihak UI dan berjanji akan mengeceknya. Ini berarti akan dicari tahu dan diselidiki sebab musabab robohnya pohon-pohon di sana. Harapannya tentu saja ke depannya nanti tidak ada pohon yang tumbang dengan sia-sia lagi.
Kedua, dari apa yang disampaikan Om Toto, pihak UI ternyata bersedia mendukung kegiatan bersepeda gunung di Hutan UI dan berjanji akan memfasilitasi. Soal ini dan jawaban permasalah tersebut, pihak UI berjanji akan memberikannya dalam waktu dekat.
Tapi yang jelas, pihak UI akan meresmikan Track Hutan UI. Wow, ini jelas kabar baik dan yang pasti ditunggu-tunggu oleh para pesepeda, khususnya sepeda gunung di Hutan UI. Sebab dengan diresmikannya track itu, nantinya pasti akan membuat Track Hutan UI menjadi lebih baik. Sebab dengan diresmikan track ini aka nada yang mengurus dan akan memudahkan jika aka nada even atau sponsor yang akan hadir di sana.
Saya yakin jika ini terlaksana Track Hutan UI tidak akan kalah dengan track-track MTB yang ada di tempat lain. Semoga ini semua segera terlaksana dalam waktu dekat. Amin.
Manteeeepp,…
niat baik bakal ada Solusikan,..???
* dengan Media lebih cepat responnya, smoga bisa diRealisasikan…
iya om..
*membayangkan track UI nanti seramai JPG
wow
ternyata ada 3 pihak ..
wah bisa berlarut-larut…….
semoga loby tetap berjalan dengan tetap melibatkan komunitas lokal.
salam sepeda gunung
semoga om..
salam sepeda gunung
siiipplaaahh.
ditunggu peresmiannya
*semoga bukan kilahan sementara
ditunggu kabar peresmiannya oom, ane pasti datang, kalau tidak ada aral rintangan yg signifikan.
Sempet sekali maen di sana….. (langsung Nyungsep)
Selamat Om Dian:-)
Namun sebelum itu, tahukah Om Dian bahwa beberapa komunitas sepeda di Depok selalu berkoordinasi dengan pihak UI, khususnya teman-teman di FKM dan Keamanan UI?
Tahukah bahwa pohon-pohon yang tumbang itu jenis akasia yang memang berumur 15 tahun saja 🙂 Tahukah, bahwa beberapa kawan pesepeda, khususnya di Depok, kerap bergotong-royong membersihkan jalur UI (salah satunya sudah dilakukan kemarin Minggu).
Tahukah Om Dian bahwa kita pesepeda adalah tamu di UI, sementara di dalam hutan UI ada tanaman-tanaman penelitian yang kerap diabaikan bahkan dilibas oleh pesepeda.
Dan, sejak lama kami tahu bahwa UI tidak mempermasalahkan kegiatan bersepeda di sana, hanya saja, berdasarkan obrolan kami dengan pihak UI mereka meminta kita -pesepeda- juga ikut menjaga kawasan hutan UI.
Terakhir, bahkan saat ini pun kami sedang berbincang secara intensif untuk melakukan kegiatan yang sifatnya simbiosis mutualisme antara UI dengan komunitas-komuntas pesepeda yang kerap main di sana.
Minggu ini, kami dari komunitas sepeda se-Depok: Depok Cycling Club (DCC), Rombongan Depok (RoDex), LA33, ROAM, Boloo2,Komunitas Jalan Jeruk, Permata, Mogen, PMCC, dan beberapa belum bisa dihubungi spt Sacys, Batavia, Slope, dsb akan sosialisasi mengenai revitalisasi hutan UI dan trek sepeda.
Dan mohon maaf, komunikasi semacam ini sudah dilakukan sejak lama antarkita. Jadi singkat kata, untuk tujuan yang baik, marilah kita memulainya dengan berkhusnuzon, melakukan dengan cara yang baik, sehingga menuai hasil yang baik pula.
Sambutlah salam persahabatan kami Mas Dian, marilah kita sama-sama membangun dan merawat trek hutan UI.
Salam persahabatan,
Gilang anggota RoDex, DCC, Boloo2, Komunitas Sepeda UI, B2W Indonesia (HP: 08129476516, Email: cecep.gumilang@feminagroup.com)
Salam kenal dan persahabatan om gilang.
Kalo ditanya tahukah anda? Ya jawabannya tidak tahu. Makanya saya menulis ini untuk mencari tahu. Karena terus terang sj sulit cari info dilapangan.
Nah saya senang atas penjelasan anda yg akan menjawab kegelisahan sy dan beberapa pesepeda yg memiliki kegelisahan sama.
Kalo boleh saran. Anda dan komunitas2 di sana kan punya akses ke pihak UI dan “megang” trek itu, alangkah lebih baik bikin kepengurusan spt di JPG dan tempat lain.
Pengurusnya jg harus selalu ada dilapangan dan ada poskonya kalo bisa. Biar bisa menjelaskan pada tamu atau orang awam komunitas UI kayak saya.krn terus terang banyak hal yg patut digelisahkan dr hutan ui bukan cuma pohon tumbang sj. Selama itu blm ada suuzon spt tulisan say akan selalu ada. Bedanya ada yg cuma ngomong ditempat ada yg mau. Cepek nulis spt saya.
Sy akan senang sekali jika diterima main dikomunitas anda.kebetulan tiap ada waktu hari minggu sy selalu ke UI. Salam om dan terimakasih atas penjelasannya
Dear Om Dian,
Sudah ada tiga trek (1 panjang, 2 pendek di UI, termasuk mangkok) di hutan UI, dan mendapat persetujuan secara lisan dari gedung biru. Ada kemungkinan, ada lagi pembangunan khusus trek DJ-FR dan trek XC di area milik UI -bukan di hutan UI (mohon disimak).
Btw, saya tidak ‘megang’ hutan UI karena bukan siapa-siapa. Saya dan kawan-kawan pesepeda Depok lainnya, hanya mencari solusi kreatif untuk sama-sama merawat dan memanfaatkan hutan UI. Gabungan pesepeda Depok yang ikut mengontrol trek UI adalah KPH-UI alias Komunitas Pecinta Hutan-UI. Tujuan utamanya adalah revitalisasi hutan UI, dan (benefit utk kita) menjadikan hutan UI sebagai salah satu sarana berolahraga (khususnya sepeda). Salah satu kinerja kawan2 KPH-UI yang bisa dilihat saat ini adalah pembersihan pohon2 tumbang, perapihan trek mangkok, bantuan untuk fun bike di fakultas2 UI Depok, dan rencana penanaman 1000 pohon.
Hutan UI adalah HUTAN KOTA (dengan beragam fungsinya: sebagai penyerap air, pendidikan -tanaman penelitian yang dibagi dalam berbagai zona, penyerap polusi, dsb), jadi sangat berbeda karakternya dengan JPG dan tempat lain. Jadi, tidak serta-merta kita masuk ke sana dan mengelola trek begitu saja… karena ada pihak UI sebagai pemilik tempat, dan juga pemerintah.
O ya, mohon maaf saya baru bisa menjawab pernyataan Anda -sudah tak ingat lagi web Anda ini. Mengenai informasi, saya sudah menyantumkan nomor HP saya. Silahkan hubungi saja 🙂
Omong-omong, saya sangat berharap om Dian menyiapkan dan mengasah golok di rumah, barangkali kita butuh tenaga tambahan untuk memotong pohon-pohon yang tumbang ehehehe 🙂 – – – musim hujan nih, dah ada pohon tumbang di mangkok yang belum kita apa-apain 🙂
Salam hangat,
Gilang