Tadi malam twitter sempat tidak bisa diakses alias mati. Di web, twitter tidak bisa diakses, sementara di layanan mobile atau aplikasi twitter, tidak ada update status terbaru. Banyak pengguna bertanya, tanya ada apa dengan twitter? Apakah yang terjadi gangguan akun mereka saja atau semuanya?
Keluhan-keluhan tentang matinya twitter banyak dilontarkan di media sosial lain, seperti facebook, Path, dan lain sebagainya, karena pengguan tak bisa menggunakan akun twitternya. Lalu muncul banyak spekulasi mengenai matinya twitter itu. Ada yang menduga twitter kena hack, dan lain sebagainya.
Apalagi ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas mati sementaranya twitter. Kelompok hacker itu menamakan diri UGNazi (@UG) yang berafiliasi dengan kelompok hacker Anonymous. Mereka mengklaim sengaja mematikan twitter selama 40 menit.
Namun melalui blog resminya, twitter membantah jika mati sementaranya layanan mereka akibat serangan hacker. VP Engineering Twitter Mazen Rawashdeh (@mazenra) menatakan gangguan atau turbulensi itu disebabkan oleh adanya bug yang disebut “cascading bung” di salah satu komponen infrastrukturnya. Efek bug ini yang kemudian berdampak pada pengguna secara luas.
Tak butuh waktu lama bagi twitter untuk menyelesaikan masalah tersebut. Sejam setelah gangguan twitter melakukan perbaikan, dan sejam kemudian semua bisa diatasi. Kemudian pengguna di seluruh dunia pun bisa ngetwit kembali.
Bukan soal mati sementaranya twitter yang menarik di sini. Karena itu bukan hal baru. Saat pergantian tahun lalu, twitter juga sempat mati sementara. Meski alasannya tidak sama. Saat itu twitter mati sementara karena sedang melakukan perawatan atau maintenance rutin. Di dunia internet, mati atau downnya sebuah layanan itu bukan hal yang aneh. Semua website, dan media sosial pernah mengalaminya.
Namun lebih dari itu, yang menarik dari mati sementaranya twitter adalah; reaksi para penggunanya. Reaksi pengguna twitter yang kelabakan saat twitter mati patut dicermati. Reaksi ini bukti twitter sudah seperti candu bagi mereka. Banyak orang yang ternyata mati gaya jika gak ngetwit.
Betapa tidak, twitter sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Apalagi media sosial ini paling enak dinikmati dengan smartphone atau perangkat mobile yang tak pernah absen dari genggaman tangan banyak orang.
Bangun tidur orang ngetwit, mau tidur orang ngetwit. Sambil makan orang ngetwit, sambil eek orang ngetwit. Twit sudah menjadi candu baru. Banyak orang membuktikan, susah puasa lama-lama dari ngetwit.
Terputusnya akses ke twitter, bagi sebagian orang seperti kehilangan separuh nyawa. Seperti kalo bepergian lupa membawa dompet. Inilah mengapa pengguna twitter pada mati gaya ketika twitter mati, meski cuma sementara.
Wah, masa sih sampe kecanduan banget sama Twitter? Saya aja biasa-biasa aja sama jejaring sosial. Ga terlalu addicted
banyak kok yang kecanduan.. gak ngetwit bentar aja dah sakau hehe